Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Beri 3 Catatan Saat Simulasi Pencoblosan Pemilu di Demak

Kompas.com - 02/02/2024, 07:37 WIB
Nur Zaidi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) memberi tiga catatan penting saat simulasi pemungutan dan perhitugan surat suara yang diadakan KPU Demak di halaman gedung IPHI, Rabu (31/1/2024).

Ketua Bawaslu Demak Ulin Nuha mengatakan, secara umum simulasi pencoblosan sudah berjalan dengan baik.

Namun ia menilai, terdapat 3 catatan penting yang tidak boleh diabaikan panitia. Sebab simulasi ini yang nanti akan dipraktikkan pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Simulasi Pemungutan Suara di Demak Diwarnai Hujan Deras dan Angin Kencang, Petugas Berlarian

"Soal ketepatan waktu, saya kira tadi panitia agak kepontal-pontal (tidak bisa mengikuti ritme dengan cepat) dari sisi waktu, memang ini kan bisa dipraktikkan harapannya di pemilu besok tadi ya," kata Ulin, Kamis (1/2/2024).

Ia yang mengaku hadir sekitar pukul 07.00 WIB sesuai jadwal undangan, namun justru pihak panitia belum siap.

"Masih persiapan, kotak suara baru diambil, kemudian biliknya baru diambil, kurang lebih 07.30 baru mulai," katanya.

Kedua, lanjut dia, soal jumlah penempatan kursi saksi yang seharuasnya 30, namun ia hanya mendapati 12 kursi.

"Nanti di 14 Februari, jadi kalau sesui dengan jumlah kursi itu harusnya ada 30, tapi saya hitung hanya sekitar 12 atau berapa," ungkapnya.

Meski pada saat pencoblosan nanti tidak semua saksi dapat hadir, namun tetap harus menyediakan 30 kursi.

Kalau nanti ini dipraktikkan, harusnya ini nanti sama atau sesuai dengan regulasi, artinya KPPS nanti harus menyesuaikan dengan jumlah itu jumlahnya 30," terangnya.

Masih soal kursi, Ulin mengaku sempat bingung adanya dua tempat duduk yang disediakan untuk pengawas TPS (PTPS).

"Harusnya kan tempat PTPS tidak boleh diduduki oleh saksi dan jumlahnya kan hanya 1," ucapnya.

"Karena memang kurang komunikasi saja, jadi nanti setelah komunikasi kursi yang 1 diambil," imbuhnya.

Baca juga: Ikut Simulasi Pencoblosan, Pemilih Lansia Bingung Banyak Kotak Caleg

Catatan yang lain, yakni pada bagian tertentu tidak adanya pembatas area antara penonton dan petugas di TPS.

Ulin menyebut, dalam ruangan kurang lebih 8x10 meter merupakan area steril yang di dalamnya hanya ada pemilih, petugas KPPS, saksi, dan petugas PTPS.

"Bahkan aparat keamanan, wartawan itu tidak boleh masuk situ. Itu kan area steril nah di situ harus ada pembatas," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com