Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Bantah Kampanye "Colongan" di Surakarta, Zulhas: Wajar APPSI Mengidolakan Pembinanya

Kompas.com - 01/02/2024, 20:24 WIB
Mikhael Gewati

Editor

LAMPUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (Zulhas) membantah dirinya melakukan kampanye "colongan" dalam acara yang diadakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Surakarta, Rabu (31/1/2024).

Pada acara Digitalisasi Pasar Rakyat: Strategi Pedagang/UMKM Naik kelas tersebut, Zulhas yang hadir sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) sempat bertanya terkait pilihan calon presiden (capres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Kita menjaga pemilu damai. Jangan suka marah-marah. Lebih bagus gembira saja. Pilih gembira apa pilih marah-marah. Pilih joget, apa pilih marah-marah? Emang capresnya siapa sih sini?” kata Zulhas di hadapan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) kemarin.

Pertanyaan itu disambut para peserta dengan meneriakkan nama Prabowo serta acungan dua jari secara serempak.

Baca juga: Acara Kemendag di Solo Ada Teriakan Capres Prabowo, Zulhas: Teman-teman Media, Saya Enggak Kampanye Loh

Hal tersebut, menurut Zulhas bukanlah kampanye. Ia menilai teriakan nama "Prabowo" oleh para peserta adalah hal yang wajar, meninggat Prabowo adalah Dewan Pembina APPSI.

“Kami enggak ada kampanye. Itukan pertemuan dengan pedagang. Bersama dengan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Yang dewan pembinanya namanya Pak Prabowo,” kata Zulhas usai menghadiri Pengajian Akbar Memperingati Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW bersama Gus Miftah di Natar, Lampung, Kamis (1/2/2024).

“Rupanya yang bilang Prabowo-Prabowo itu mereka semua. Karena Dewan Pembinanya bernama Prabowo Subianto. Jadi wajarlah mereka mengidolakan pembinanya. Kan kami hanya nanya,” tambahnya.

Pada acara Kemendag di Surakarta itu, Zulhas membuka pidatonya tentang keadaan geopolitik dunia yang menyebabkan banyaknya harga di pasaran meningkat. Sebab itu, para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pasar tradisional harus bangkit dan melek teknologi.

"Sekarang ilmunya ini digitaliasasi. Kalau ketinggalan jadi dinosaurus," ujar Zulhas.

Baca juga: Mendag Zulhas Sebut UMKM dan Pasar Rakyat sebagai Tulang Punggung Ekonomi Indonesia

Ia juga lebih banyak membahas soal empat pilar yang bisa membantu ekosistem pedagang yang lebih sehat, yakni integrasi antara retail moderen, pelaku e-commerce, lembaga perbankan, dan UMKM.

"Digitalisasi keniscayaan. Retail moderen juga jangan sampai merugikan. Pelaku UMKM juga jangan terjerit pinjaman rentenir," ujarya. (Muhammad Fikri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com