Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Pemungutan Suara di Demak Diwarnai Hujan Deras dan Angin Kencang, Petugas Berlarian

Kompas.com - 31/01/2024, 18:49 WIB
Nur Zaidi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Simulasi pemungutan dan perhitungan surat suara peserta Pemilu 2024 di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) diwarnai hujan deras dan angin kencang.

Simulasi dilangsungkan di tempat terbuka halaman gedung IPHI Demak dengan menggunakan tenda teratak, Rabu (31/1/2024).

Acara dijadwalkan mulai pukul 07.00 WIB itu. Namun, tiba-tiba hujan dan angin kencang datang di tengah simulasi pemungutan suara.

Baca juga: Ikut Simulasi Pencoblosan, Pemilih Lansia Bingung Banyak Kotak Caleg

Meski sudah menggunakan teratak, namun derasnya hujan dan angin kencang tidak terbendung. Sebagian logistik terjatuh dan petugas sempat berlarian untuk berteduh.

Ketua KPU Kabupaten Demak, Siti Ulfaati mengatakan, secara kebetulan hujan deras datang saat kegiatan berlangsung.

Kendati demikian, ia mengaku sudah mengantisipasi hal ini. Sehingga simulasi pemungutan dan perhitungan surat suara bisa berlangsung kondusif lagi.

"Kebetulan hari ini hujan deras dan ada beberapa peralatan kita yang jatuh, nah ini mungkin jadi gambaran bahwa kami sudah menyiapkan dan sudah kita tata," katanya.

"Mungkin orang secara reflek dan tidak sengaja, dia langsung cari tempat berteduh. Jadi menurut kami itu bukan sengaja tapi secara naluri mencari tempat berteduh," sambung dia.

Ulfa, sapaan akrab Ketua KPU Demak, menerangkan, aturan TPS diperbolehkan di tempat tertutup maupun terbuka.

Namun dengan adanya kejadian alam seperti ini bisa menjadi bahan evaluasi ke depan untuk mengutamakan indoor.

 

"Artinya ini bisa menjadi bahan masukan bagi kami dan KPPS," ujarnya.

Menurutnya, simulasi kali ini mengambil sampel dari Desa Kuncir, Kecamatan Wonosalam dengan melibatkan petugas PPS dan PPK sebagai pemilih dan untuk Linmas dari Desa Kuncir.

"Kami mengambil semple Desa Kuncir TPS 2 dengan jumlah pemilih 172, jadi memang ini tindaklanjuti dari simulasi yang kita lakukan pertama di Desa Timbulsloko," ungkap Ulfa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com