BANDA ACEH, KOMPAS.com - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh, melakukan simulasi pencoblosan di Taman Bustanul Salatin. Sebanyak 300 peserta mewakili seluruh kecamatan di Banda Aceh dilibatkan, termasuk disabilitas.
Simulasi ini dikritik kaum disabilitas. Mereka menilai, akses lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) masih belum berpihak kepada kamu disabilitas.
Seorang penyandang disabilitas, Erlina Marlinda mengatakan, proses pemungutan suara dan lokasi tempat pencoblosan masih sulit dijangkau kaum disabilitas, sehingga terlalu banyak membutuhkan bantuan orang lain.
"Misalnya jalur menuju kotak suara dan tempat pencoblosan tidak cukup untuk dilewati kursi roda. Untungnya saya pakai kursi roda elektrik, yang bentuknya lebih slim dari kursi roda biasa, ini pun pas-pasan untuk dilewati," ujar Erlin usai melakukan simulasi, Rabu (17/8/2024).
Selain itu, kotak suara terlalu tinggi, sehingga pemilih disabilitas kesulitan memasukkan surat suara yang sudah dicoblos. Ukuran paku yang terlalu kecil juga dinilai menyulitkan penyandang disabilitas untuk mencoblos.
"Diharapkan saat hari pencoblosan, panitia bisa menyediakan akses yang baik bagi kaum disabilitas, jika di TPS yang bersangkutan terdapat pemilih disabilitas," sebut Erlin.
Baca juga: Lipat Suara Pemilu 2024 di Situbondo Jadi Ajang Mengais Rezeki bagi Kalangan Ibu-ibu dan Disabilitas
Seorang disabilitas lainnya, Hamdani mengatakan, saat simulasi dia menggunakan seorang pendamping untuk melakukan pencoblosan.
"Karena tidak ada surat suara braille, jadi saya menggunakan pendamping. Tapi kalau kotak tempat pencoblosan ya diletakkan berdekatan, pasti suara saya terdengar oleh orang di samping, jadi hilang rahasianya. Lalu paku untuk mencoblos juga agak kecil jadi agak susah," tutur Hamdani.
Sementara itu, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh, Yusri Razali mengatakan, sosialisasi ini dilakukan kepada warga dan petugas menjelang Pemilu 2024.
"Untuk petugas PPS dan PPK nantinya bisa menyampaikan bimbingan teknisnya kepada petugas KPPS, di tempat mereka masing-masing," jelas Yusri.
Hasil simulasi ini menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan. Simulasi dilakukan mulai dari proses warga mendatangi TPS hingga penghitungan suara di TPS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.