PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pangkalpinang Imam Ghozali meminta simulasi pemungutan suara di wilayahnya diulang.
Pasalnya, dalam surat suara untuk pasangan calon presiden/wakil presiden saat simulasi tersebut hanya berisi dua pasangan calon (paslon).
"Seharusnya sama simulasi dan implementasinya nanti, termasuk soal pasangan calon presiden dan wakil presiden yang harusnya tiga pasang."
Demikian kata Imam kepada Kompas.com di Pangkalpinang, Senin (8/1/2024) kemarin.
Baca juga: 1.200 Orang Lipat 9 Juta Surat Suara di Cianjur, Berapa Upahnya?
Imam mengungkapkan, simulasi untuk wilayah Pangkalpinang telah dilakukan satu kali. Lokasinya di depan Balai Kota Pangkalpinang.
Saat simulasi tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih menggunakan dummy kertas suara yang berisi dua pasangan calon presiden.
"Secara hierarki kami telah menyampaikan permintaan pengulangan ini pada Bawaslu provinsi. Seharusnya untuk capres-cawapres ada tiga pasang," ujar Imam lagi.
Komisioner KPU Pangkalpinang Margarita pun membenarkan adanya permintaan simulasi ulang untuk kegiatan pemungutan suara.
Pelaksanaan simulasi ulang pun, kata Margarita, telah disetujui oleh KPU RI.
Baca juga: Kritisi Simulasi Surat Suara Berisi 2 Paslon, TPN Ganjar-Mahfud: Ini Aneh
"Memang awalnya ada gugatan karena surat suara hanya berisi dua pasangan dan KPU RI sudah mengintruksikan untuk simulasi ulang," ujar Margarita.
Menurut dia, instruksi KPU RI telah diterima KPU Pangkalpinang Senin pagi kemarin, dan kini KPU sedang mempersiapkan jadwal simulasi ulang.
"Surat suara simulasi harusnya tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, kami mencetaknya di daerah masing-masing," ujar Margarita lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.