Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fogging" Dinilai Kurang Efektif, Dinkes Demak Bakal Aktifkan Jumantik Tekan DBD

Kompas.com - 02/02/2024, 06:55 WIB
Nur Zaidi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berencana menggiatkan kembali program juru pemantau jentik atau jumantik satu orang satu rumah.

Jumantik dirasa efektif untuk menekan kasus demam berdarah di Demak yang terus meningkat sejak tiga bulan terahir.

Baca juga: 1.062 Orang di Kalsel Terjangkit DBD, 8 Meninggal Dunia

Dinkes Demak mencatat, pada November 2023 ada 12 kasus demam berdarah dengue (DBD), Desember 2023 tercatat 18 kasus, dan Januari 2024 tercatat 20 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2KB) Dinkes Demak Hery Winarno berharap, program ini tidak hanya satu orang satu rumah, tetapi berlaku di perkantoran dan tempat umum lain termasuk masjid dan mushala.

"Nah, kalau semua itu berjalan, insya Allah nanti kita akan mulai menekan itu kalau kasus di Demak berjalan," kata Hery, Rabu (31/1/2024).

Menurutnya, setiap tahun kasus demam berdarah di Kabupaten Demak menyebabkan kematian.

"Tahun lalu ada dua meninggal, tahun 2022 ada tiga meninggal, tahun ini semoga tidak ada," ujarnya.

Dia menyebutkan, program jumantik sebenarnya sudah lama dicanangkan, tetapi terkadang kesadaran masyarakat masih minim ketika kasus rendah.

"Tapi ya memang agak susah sih membuat masyarakat sadar, mengubah perilaku," katanya.

Fogging dinilai kurang efektif

Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Demak Tri Handayani mengatakan, pencegahan demam berdarah melalui fogging saja dinilai kurang efektif.

Untuk itu, ia menilai pentingnya peran masyarakat untuk turut memberantas sarang jentik nyamuk.

"Fogging itu bukan yang efektif, karena kan tidak mungkin membunuh nyamuk yang terbang saja, kalau kita terjun langsung memang perilaku masyarakat kurang bersih," katanya.

Tri menyebutkan, selama ini masyarakat banyak abai akan kebersihan. Umumnya mereka menggalakkan jumantik hanya ketika kasus demam berdarah naik.

Baca juga: Kasus DBD di Palembang Meningkat, 3 Warga Meninggal

"Karena ini perilaku (hidup bersih), begitu booming ada kasus mereka bersemangat, tapi setelah redam lagi nanti mereka juga lengah," ungkapnya.

Dia mencontohkan, beberapa desa di Kabupaten Demak yang menerapkan jumantik kasus demam berdarah di daerah tersebut berkurang.

Kendati demikian, ia enggan menyebut berpaa presentase penurunan kasus DBD dengan program jumantik.

"Belum bisa semua desa sih tapi desa yang sudah seperti itu (kasus) berkurang. Desa Bonangrejo, Tedunan Wedung, kasusnya relatif sedikit," katanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com