Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di Palembang Meningkat, 3 Warga Meninggal

Kompas.com - 29/01/2024, 11:28 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Jumlah kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Palembang, Sumatera Selatan, meningkat sejak memasuki musim hujan satu bulan ke belakang.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang mencatat, sejak musim hujan, jumlah kasus DBD meningkat menjadi 122 orang pada 24 Januari 2024. Padahal, Desember 2023, jumlah kasus DBD di Palembang sebanyak 90 kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan, di pekan pertama Januari tercatat 55 orang terkena DBD. Kemudian, pekan kedua bertambah 48 kasus dan pekan ketiga bertambah 20 kasus.

Baca juga: Update Kasus DBD di Kalsel: 80 Kasus, 2 Meninggal, 3 Kabupaten/Kota Waspada

“Sehingga total yang terkena DBD di Palembang saat ini adalah 122 orang, tiga di antaranya meninggal,” kata Yudhi, Senin (29/1/2024).

Yudhi menjelaskan, penyebaran DBD begitu cepat di Palembang karena nyamuk Aedes Aegypti yang membawa penyakit tersebut, terus berkembang biak di musim penghujan.

Baca juga: Pengungsi Lewotobi Kekurangan Obat-obatan, DBD Mulai Mengancam

Kondisi ini diperparah bila lingkungan warga setempat terdapat banyak saluran air yang kotor sehingga membuat nyamuk lebih mudah bersarang.

“Saat musim hujan seperti sekarang ini, penyebaran DBD begitu cepat. Kami sudah melakukan fogging di beberapa wilayah yang terkena DBD,” ujar Yudhi.

Meski telah difogging, Yudhi mengatakan, hanya nyamuk yang mati. Namun, jentik-jentik nyamuk akan tetap tumbuh dan berkembang.

Karena itu ia mengimbau warga menerapkan 3M. Yakni, menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti. 

“Bila warga ada anggota keluarga terkena gejala DBD, silakan cepat ke fasyankes untuk segera mendapatkan pertolongan,” imbuh Yudhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com