Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Ganjar-Mahfud di Magelang, Yenny: Pajak Bukan untuk Beli Pesawat Bekas Terus

Kompas.com - 10/01/2024, 20:22 WIB
Egadia Birru,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid menyapa simpatisannya di Pondok Pesantren Nihadlul Muta’alimin, Magelang, Rabu (10/1/2024).

Di ponpes yang terletak di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu berlangsung acara pembekalan Relawan Tindak Lanjut (Rajut) Ganjar-Mahfud.

Yenny mengampanyekan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Visi Misi Lengkap Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Dalam orasinya, Yenny memaparkan beberapa program unggulan Ganjar-Mahfud seperti satu keluarga miskin satu sarjana, KTP Sakti, serta penyediaan lapangan pekerjaan.

Dia juga menyinggung penguatan investasi melalui pajak. Menurutnya, pajak harus dialokasikan untuk kepentingan masyarakat.

“Pajak harus diinvestasikan untuk kepentingan rakyat lagi. (Pajak) bukan untuk beli pesawat bekas terus,” tandasnya.

Baca juga: Merunut Akar Konflik Politik Yenny Wahid dan Cak Imin...

Baca juga: Profil Yenny Wahid, Sosok yang Diisukan Jadi Kandidat Kuat Cawapres pada Pemilu 2024

Putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyindir pula rezim yang kini mirip Orde Baru. Rezim besutan Presiden ke-2 RI Soeharto yang merepresi kebebasan berpendapat.

“Ini bukan perkara Ganjar-Mahfud. Ini perkara masa depan Indonesia di mana semua orang boleh sukses tanpa harus punya bekingan orang dalam. Negara ini tidak boleh dijalankan hanya demi kepentingan anaknya pejabat," kata Yenny.

Yenny mengaku, sejumlah tokoh agama menitipkan aspirasinya untuk Ganjar-Mahfud. Ini terkait praktik politik yang transaksional dan pragmatis.

“Kiai juga harus mengarahkan untuk masyarakat harus menolak pragmatisme dalam politik,” pungkasnya.

Baca juga: Pembelian Alutsista Bekas Disebut Kebutuhan Tidak Produktif, Benarkah Demikian?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com