Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 4 Tewas di Semarang Usai Menenggak Miras Oplosan Etanol 70 Persen, Ada Pasangan Suami Istri

Kompas.com - 08/01/2024, 21:28 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi mengungkap kronologi meninggalnya empat orang pemuda di Kota Semarang akibat minuman keras oplosan, di wilayah Darat Tempel, Dadapsari, Semarang Utara. Dua orang tewas diketahui suami istri.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, wmpat orang tewas adalah Arya (22) warga Kampung Manis, Dadapsari, Andika alias Kimpul (21), warga Kampung Perbalan Kelurahan, Purwosari, Semarang Utara, Depi (21), warga Kaligawe Genuk, dan Hendi alias Pendeng (22) warga Bulu, Semarang Selatan.

Irwan mengatakan, kejadian bermula saat 10 orang berkumpul sembari menenggak minuman keras oplosan Kamis (5/1/2024) sejak pukul 16.30 WIB. Mereka membeli cairan oplosan secara online.

"Kita polrestabes semarang sedang menangani kasus miras oplosan yang menyebabkan meninggalnya 4 warga Kota Semarang. Peristiwa terjadi pada Kamis lalu, di mana saudara Andika dan kawan-kawan berkumpul. Kemudian memesan cairan melalui online, kemudian dicampur dengan beberapa bahan itu yang mereka minum," kata Irwan, di markasnya, Senin (8/1/2023).

Baca juga: Campur Etanol dengan Sirup, 4 Pemuda di Semarang Tewas

Setelah menenggak miras oplosan bersama, satu per satu dari empat pemuda itu mulai tumbang dan berakhir meninggal. Berawal dari Jumat hingga Minggu, total empat orang meninggal.

"Nah, setelah hari Kamis, hari itu juga malamnya salah satu merasa tidak enak badan, besoknya Jumat ada yang meninggal satu. Hari Sabtu meninggal dua, hari Minggu meninggal satu, jadi 4 orang," ujar Irwan.

Kini, sejumlah pemuda lainnya juga harus menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat miras oplosan itu.

Sementara, dua pengoplos disebut telah meninggal, termasuk dari 4 orang itu.

"Nah, mereka bersepuluh, 4 orang dirawat di RS Bhayangkara, 2 di rumah masing-masing. Langkah kepolisian sekarang melakulan perawatan kepada yang saat ini masih di RS maupun di rumah masing-masing," lanjut dia.

Menurutnya, pihak keluarga tidak langsung melaporkan kejadian ini pada Kamis lalu lantaran takut terseret masalah hukum.

"Dari keluarga tidak menyampaikan mungkin faktor ketakutan, di laporkan polsek baru tadi subuh," kata dia.

Baca juga: Kasus Temuan Ratusan Anjing di Semarang, 5 Orang Jadi Tersangka, Diperdagangkan untuk Dikonsumsi

Pihaknya telah bekerja sama dengan forensik untuk mencari kandungan miras oplosan yang ada di dalam minuman korban.

Sejumlah barang bukti telah diamankan guna pemeriksaan lanjutan.

"Rincian pemesanan salah satu korban alkohol 70 persen, antiseptik melalui online, itulah kemudian Andika dan kawan-kawan, dicampur dengan beberapa unsur lainnya, kemudian diminum bersama-sama. Inilah yang diduga menyebabkan 4 orang MD (meninggal) dan 6 orang saat ini dirawat," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com