Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pemuda Tewas Tertimpa Batu Saat Menggali Pasir Timah

Kompas.com - 05/01/2024, 09:40 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANGKA BARAT, KOMPAS.com - Seorang penambang pasir timah ditemukan tewas di Perairan Penganak, Desa Air Gantang, Parittiga, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.

Korban laki-laki bernama Sanen (24) diduga tertimpa longsoran batu saat menyelam di kolam tambang.

Warga Desa Puput, Parittiga itu diketahui menambang bersama dua rekannya Nur Rahman (43) dan Ujang Rohendi (52) hingga petang hari sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Pj Bupati Bogor Diminta Berkantor di Parung Panjang untuk Atasi Masalah Truk Tambang

"Ada satu penambang meninggal kemarin dugaannya karena tertimpa batu," kata Kepala Polsek Parittiga Jebus, Kompol Albert Daniel H Tampubolon pada awak media, Jumat (5/1/2024).

Albert mengungkapkan, jenazah langsung dievakuasi pekerja lainnya dan dibawa ke rumah duka.

Pihak keluarga tidak memperpanjang perihal kematian tersebut dan menganggapnya sebagai musibah.

"Sudah diterima pihak keluarga. Kami juga mengingatkan warga untuk tidak menambang secara ilegal, apalagi pekerjaan tidak dilengkapi standar keselamatan," ujar Albert.

Baca juga: Kaleidoskop Bangka Belitung 2023, Bocah Dibunuh dan Uang Tambang Puluhan Miliar Disita

Lokasi tambang Desa Penganak berbentuk cerukan yang sebagian tergenang air. Kawasan itu dekat pesisir pantai yang diyakini memiliki banyak kandungan timah sehingga banyak warga yang menambang di lokasi tersebut.

Tewasnya penambang di Parittiga yang kedua kalinya terjadi dalam sepekan terakhir. Sebelumnya Bayu Setiaji tewas tertimpa longsoran saat menambang di Desa Sekar Biru.

Meskipun banyak korban jiwa, penambang tetap bekerja dengan alasan tidak punya penghasilan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com