Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.554 Hektar Karhutla di Kalsel Berhasil Dipadamkan Selama 2023

Kompas.com - 02/01/2024, 08:04 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANJARBARU, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 5.554 hektar dalam peristiwa karhutla sepanjang tahun 2023.

Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Suria Fadliansyah mengatakan, dibanding bencana alam lainnya, kasus karhutla memang menjadi perhatian di 2023.

Apalagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan Kalsel sebagai salah satu dari 6 provinsi di Indonesia yang menjadi fokus penanganan karhutla.

Baca juga: Kabut Asap di Riau Mereda, Pemprov Cabut Status Siaga Karhutla

Menurut Suria, berdasarkan data, terdapat 4 kabupaten dan kota di Kalsel yang memiliki tingkat kasus karhutla terbanyak.

"Tingkat karhutla paling tinggi, diantaranya Kota Banjarbaru, Tanah Laut, Barito Kuala Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Banjar," ujar Suria dalam keterangannya yang diterima, Senin (1/1/2024).

Dari keempat wilayah itu, Suria menyebut bahwa Kota Banjarbaru yang menjadi perhatian serius. Pasalnya di Banjarbaru terdapat objek vital, yakni Bandara Internasional Syamsudin Noor.

Tak jarang, kabut asap yang ditimbulkan karhutla memaksa sejumlah penerbangan mengalami keterlambatan keberangkatan atau delay.

Suria pun membandingkan kasus karhutla di tahun 2022 yang hanya 296 kejadian melonjak drastis di tahun 2023.

"Karhutla di tahun 2022 hanya ada 296 kejadian sementara di tahun 2023 sebanyak 1.900 kejadian. Ini peningkatan yang sangat signifikan karena mengingat dampak el nino dan kemarau panjang," jelasnya.

Baca juga: Karhutla di Kalsel Turun Drastis, Status Siaga Dicabut

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi menambahkan, kasus karhutla di Kalsel secara umum dapat tertangani dengan baik.

Hal ini tidak lepas dari banyaknya desa tanggung bencana yang terbentuk selama 2023. Selain itu penanganan karhutla juga tidak lepas dari sistem pengairan yang terpadu.

""Alhamdulillah karhutla di Kalsel tertangani dengan baik, selain pemadaman kita juga melakukan pembasahan dengan sistem buka tutup irigasi," jelas Bambang.

Bambang menambahkan, secara umum, kecuali karhutla, bencana alam di Kalsel selama tahun 2023 mengalami penurunan kejadian dibanding tahun 2022.

"Sementara untuk bencana lainnya seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan banjir rob, semuanya mengalami penurunan kejadian," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com