Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Menurun, Palembang Terancam Kembali Diselimuti Kabut Asap Karhutla

Kompas.com - 23/10/2023, 11:20 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Kota Palembang diperkirakan bakal kembali diselimuti kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) lantaran curah hujan di wilayah Sumatera Selatan kembali menurun.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis mengatakan, berdasarkan update prakiraan dasarian untuk Oktober III, peluang terjadi hujan dengan curah rendah sekitar 0-50 mm terjadi di seluruh wilayah Sumsel.

Sehingga, pada Oktober ini curah hujan masih akan lebih kering dan biasanya. Selain itu, potensi hujan pun hanya muncul di bagian tengah hingga ke wilayah barat Sumsel.

Baca juga: Tertutup Kabut Asap, Tugboat Tabrak Perahu Ketek di Banyuasin, 3 Pemancing Hilang

“Hal ini membuat potensi kemunculan hotspot pada wilayah timur Sumsel kembali meningkat dan kembali dapat mendorong kemunculan asap ke wilayah Palembang hingga Musi Banyuasin,” kata Wandayantolis, dalam keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).

Ia menjelaskan, potensi cuaca kering ini juga akan mengamplifikasi peningkatan suhu udara maksimum harian yang akan terasa lebih panas dan kering dari biasanya.

Pada tahun-tahun El Nino, suhu panas dengan tingkat ekstrim biasanya bergeser ke akhir Oktober hingga awal November.

“Potensi peningkatan hotspot untuk terus diwaspadai dan juga perlu terus menghindari aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran baik pada perumahan, lahan kebun dan juga hutan,” ujarnya,

Menurut Wandayantolis, hujan yang terjadi dari 18 hingga 21 Oktober kemarin telah berhasil membasahi beberapa kawasan wilayah yang terbakar hingga membuat kondisi udara di Palembang berangsur membaik. Hanya saja, hujan ternyata belum membasahi seluruh wilayah yang terbakar terutama OKI.

“Namun, hujan tersebut telah berhasil menurunkan tingkat hotspot secara signifikan dan memperbaiki kualitas udara di Palembang dari tingkat berbahaya menjadi tingkat sedang,” jelasnya.

Berdasarkan prakiraan BMKG pada hari ini, Senin (23/10/2023), kondisi cuaca di Sumatera Selatan pada pagi hari cerah dan berawan.

Kemudian memasuki siang hingga sore, cuaca berawan dengan potensi hujan sedang berlangsung, di wilayah Musi Banyuasin dan Banyuasin; potensi hujan ringan di wilayah Empat Lawang, Pagar Alam, PALI, Prabumulih, Lubuk Linggau, Musi Rawas Utara, Palembang, Ogan Ilir dan Musi Rawas.

Lalu, pada malam hari, cuaca cerah berawan dengan potensi hujan sedang hingga lebat terjadi di wilayah Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Empat Lawang dan Lahat; potensi hujan ringan di wilayah Pagar Alam, PALI, Prabumulih dan Lubuk Linggau.

Baca juga: Palembang Turun Hujan, Warga Harap Kabut Asap Karhutla Cepat Hilang

Selanjutnya, pada dini hari, kondisi cuaca cerah berawan dengan potensi potensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Banyuasin, Musi Banyuasin dan Musi Rawas Utara. Untuk suhu udara Sumsel dataran rendah sekitar Palembang, Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan OKI mencapai 24 hingga 36 °C dengan kelembaban udara 45 persen sampai 95 persen.

Sedangkan suhu udara wilayah Sumsel dataran tinggi sekitar Pagar Alam, Empat Lawang, Lubuk Linggau, Lahat dan OKU Selatan mencapai 19 hingga 33 °C dengan Kelembaban udara 55 persen sampai 98 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com