Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla di Kalsel Turun Drastis, Status Siaga Dicabut

Kompas.com - 16/11/2023, 14:19 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANJARBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mengalami penurunan.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Raden Suria Fadliansyah.

Pria yang akrab disapa Suria ini mengatakan, karhutla di Kalsel turun secara drastis membuat Pemprov Kalsel mencabut status siaga karhutla.

Baca juga: Curah Hujan Menurun, Karhutla di Palembang Meluas

"Sebentar lagi kita memasuki musim penghujan, ditambah titik api yang terus menurun, maka status siaga karhutla ditutup kemarin tanggal 15 November 2023," ujar Suria saat diwawancara wartawan, Kamis (16/11/2023).

Dengan berakhirnya status siaga karhutla, Suria memastikan, seluruh pihak yang terkait sudah kembali ke instansi masing-masing.

Walaupun status siaga karhutla telah dicabut, namun BPBD Kalsel tetap menerima bantuan 10 unit motor portable untuk penanganan karhutla dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Suria memastikan, motor yang dilengkapi dengan mesin pompa portable itu tetap bisa digunakan untuk menangani bencana lainnya.

"Dari lobi Gubernur Kalsel Paman Birin, kita tetap menerima 10 unit motor dari BNPB dengan nilai Rp 1,6 Miliar dan kita masih menunggu bantuan dapur umum dan pompa portable," jelasnya.

Menurut Suria, saat ini BPBD Kalsel bersiap menghadapi potensi bencana alam lainnya. Seperti diketahui, beberapa wilayah di Kalsel telah dipetakan masuk daerah rawan bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Curah Hujan Menurun, Palembang Terancam Kembali Diselimuti Kabut Asap Karhutla

"Saat ini kita bersiap mengahadapi siaga bencana banjir, puting beliung dan longsor atau Batinsor," jelasnya.

Suria menambahkan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran ke seluruh pemerintah kota dan kabupaten di Kalsel agar bersiaga mengantisipasi bencana alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com