KOMPAS.com - Perasaan haru sekaligus bahagia terjadi di momen wisuda Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Senin (18/12/2023).
Itu berlangsung saat orangtua Siska Afrina (22) dan Frengki Candra Kusuma (23) maju untuk menerima ijazah anaknya.
Siska dan Frengki merupakan dua korban jiwa dalam erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023).
Ayah Siska, Maswardi, tak bisa berkata-kata untuk menggambarkan perasaannya.
Di satu sisi, dia merasa bahagia anaknya meraih gelar sarjana. Namun, sisi lainnya, ada kesedihan karena kehilangan sang putri untuk selamanya.
"Dak bisa dikatakan dengan kata-kata, dengan perasaan cuman bisa," ujarnya, Senin, dikutip dari Tribun Padang.
Baca juga: 13 Hari Dirawat, Zhafirah Pendaki yang Sempat Terjebak Erupsi Marapi, Meninggal
Gelar itu adalah yang pertama bagi keluarga Maswardi. Siska yang merupakan anak kelima dari lima bersaudara, menjadi satu-satunya yang bertitel sarjana di keluarganya.
"Cita-citanya inilah, Jurusan Pendidikan, jadi guru," ucapnya.
Atas pencapaian Siska ini, Maswardi menganggap anak bungsunya lebih dari seorang pahlawan.
"Dari kampung, kami bisa ke sini, kami katakan dia lebih dari seorang pahlawan," ungkapnya.
Sementara itu, ayah Frengki, Jumrizal, berterima kasih, sehingga anak sulungnya bisa menyelesaikan studi.
"Saya orangtuanya Frengki, sangat terima kasih, dengan ini Frengki bisa mencapai titik puncak," tuturnya.
Dia pun berharap, ilmu yang Frengki perjuangkan bisa bermanfaat.
"Mudahan-mudahan ilmu yang didapatnya berguna bagi dia di surga," tuturnya.