KOMPAS.com - Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi, Sumatera Barat, telah mengembalikan uang yang dipungut dari keluarga korban erupsi Gunung Marapi.
Seperti diketahui, orangtua Nazatra Adzin Mufadhal (22), salah satu korban asal Riau yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, mengaku dipungut biaya pengurusan jenazah oleh RSAM sebesar Rp 3.540.000.
Baca juga: Penjelasan RSAM Bukittinggi soal Keluarga Korban Erupsi Marapi Dipungut Biaya RS
Direktur RSAM Bukittinggi Busril mengatakan, awalnya memang ada keluarga korban yang dipungut biaya.
Baca juga: Orangtua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditagih Biaya Pengurusan Jenazah Rp 3,5 Juta
Kemudian, semua biaya yang dipungut, dikembalikan setelah status tanggap bencana diberlakukan dan biaya ditanggung Pemerintah Provinsi Sumbar.
"Jadi, semua korban ditanggung biayanya oleh Pemprov Sumbar, baik yang luka-luka maupun meninggal dunia. Termasuk korban dari Riau juga. Keluarga korban memang gratis, tapi yang bayar Pemprov Sumbar ke rumah sakit," kata Busril saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/12/2023).
Busril mengatakan, keluarga Nazatra mengambil jenazah sebelum status diberlakukan, sehingga rumah sakit memungut biaya.
"Awalnya kita pungut dulu biaya. Namun, kita tetap minta meninggalkan nomor kontak agar bisa dihubungi jika ada pengembalian biaya nantinya," kata Busril.
"Semua sudah kita kembalikan yang sempat kita minta dulu itu. Termasuk korban meninggal dunia asal Riau yang tahap pertama ditemukan," kata Busril.
Namun, untuk keluarga korban yang meminta peti mati, dikenakan biaya karena bukan termasuk pelayanan rumah sakit.
Orangtua Nazatra saat kembali dikonfirmasi menyebut pihak rumah sakit sudah mengembalikan uang via transfer rekening. (Penulis: Kontributor Padang Perdana Putra|Editor: Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.