CILEGON, KOMPAS.com - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten memastikan operasional kapal penyeberangan di rute penyeberangan Merak-Bakauheni masih berjalan normal.
Hal itu dipastikan setelah adanya peningkatan aktivitas gunung anak krakatau (GAK) di Selat Sunda akhir-akhir ini.
"Operasional penyeberangan di Pelabuhan Merak sampai saat ini masih aman dan kapal beroperasi normal," ujar Kepala BPTD Kelas II Banten Benny Nurdin Yusuf saat dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (8/12/2023).
Baca juga: Penjelasan RSAM Bukittinggi soal Keluarga Korban Erupsi Marapi Dipungut Biaya RS
Dikatakan Benny, koordinasi terus dilakukan dengan BMKG untuk memastikan kondisi cuaca masih aman bagi keselamatan penyeberangan di Selat Sunda.
BPTD, sambung Benny, belum mengeluarkan surat edaran atau imbauan bagi penumpang maupun operator kapal.
"Dasar imbauan kami adalah BMKG. Dikarenakan sampai saat ini belum ada peringatan kondisi cuaca akibat dampak erupsi anak gunung krakatau," kata Benny.
Baca juga: Orangtua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditagih Biaya Pengurusan Jenazah Rp 3,5 Juta
Prakirawan cuaca BMKG Serang, Dhava Gautama mengatakan, saat ini kondisi cuaca di Selat Sunda terutama di jalur kapal laut masih aman dilalui.
"Untuk kondisi cuaca saat berawan, dengan ketinggian gelombang 0.5-1.25 m (rendah), dan jarak pandang sekitar 7 km. Dari kondisi cuaca tersebut dapat kami nyatakan aman untuk penyeberangan," ujar Dhava.
Untuk saat ini, BMKG belum mendapat laporan atau informasi mengenai dampak dari erupsi gunung anak Krakatau terhadap penyeberangan rute Merak-Bakauheuni.
Berdasarkan informasi yang dirilis PVMBG dan website Magma Indonesia Gunung Anak Krakatau pada Kamis 7 Desember 2023 mengalami 4 kali erupsi.
Erupsi terakhir terjadi pukul 12:15 WIB kemarin dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.200 meter di atas puncak atau 1.357 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati oleh petugas pos berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 49 mm dan durasi 73 detik.
Selama bulan Desember, gunung yang pernah menyebabkan gelombang tsunami di pesisir Banten dan Lampung pada tahun 2018 lalu mengalami 34 erupsi.
Warga, nelayan, wisatawan, diminta tidak beraktivitas gunung berstatus level III atau siaga dengan jarak aman radius 5 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.