Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Serak Gulo, Manisnya Akulturasi Budaya Masyarakat Muslim Keturunan India di Kota Padang

Kompas.com - 17/12/2023, 21:02 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tradisi serak gulo adalah tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat muslim keturunan India di Kota Padang.

Sebutan serak gulo berasal dari bahasa Minang yang artinya menyerakkan gula atau membagikan gula.

Baca juga: Mengenal Rumah Gadang Sungai Baringin, Keindahan Rumah Adat Sumatera Barat

Tradisi ini biasanya dipusatkan di Masjid Muhammadan yang berlokasi di Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.

Waktu pelaksanaan tradisi serak gulo jatuh pada tanggal 1 Jumadil Akhir dalam kalender penanggalan Islam setiap tahunnya.

Baca juga: Mengenal Saluang, Alat Musik Tradisional Khas Minangkabau

Dilansir dari lamaan palu.tribunnews.com, asal-usul tradisi serak gulo ini diungkap oleh Haji Mustafa bin Haji Ahmad bin Tayyab Syahib, seorang pemuka agama dan warga di Kawasan Kota Tua Padang yang lebih dikenal dengan sebutan kawasan Pondok oleh masyarakat Padang.

Menurutnya, tradisi Serak Gulo berawal dari peristiwa di masa lalu berupa sebuah nazar seorang murid wali di India menginginkan kesembuhan untuk anaknya.

Baca juga: Bajapuik, Tradisi ‘Menjemput’ Calon Mempelai Pria Pada Pernikahan Adat Minang Pariaman

"Jadi anaknya sakit, jadi dia berniatlah untuk bernazar, untuk membagikan gula jika anaknya sembuh," ungkap Haji Mustafa di kawasan Masjid Muhammadan kepada TribunPalu.com pada Rabu (14/8/2019).

Haji Mustafa juga menuturkan bahwa pada masa itu, pembagian gula yang dinazarkan itu pada awalnya tidak dihamburkan, namun dibagikan langsung ke rumah-rumah penduduk.

"Pas dulunya itu, gula itu langsung diantarkan satu-satu ke rumah masyarakat, tapi pada tahun-tahun berikutnya, mungkin karena keterbatasan tenaga dan hal lainya, maka gula itu dihamburkan saja. Jadi masyarakat langsung yang menyambutnya," ungkap Haji Mustafa.

Dilansir dari laman pariwisata.padang.go.id, tradisi serak gulo yang merupakan bentuk akulturasi budaya ini sudah berjalan sejak 200 tahun lalu saat etnis India mulai masuk ke pesisir barat Pulau Sumatera, tepatnya di Kota Padang.

Walau sudah mengalami penyesuaian dengan budaya setempat, namun pelaksanaanya tidal meninggalkan nilai-nilai yang dibawa langsung dari daerah asalnya, yakni di Nagapattinam, Tamil Nadu, India.

Adapun makna tradisi serak gulo diyakini menjadi simbol rasa syukur umat muslim keturunan India atas rezeki yang diterima sepanjang tahun.

Selain itu, itu tradisi serak gulo juga dilakukan untuk memperingati wafatnya ulama di Nagore, India, yakni Shaul yang sudah berjuang untuk menegakkan Islam di India.

Saat ini tradisi serak gulo di Kota Padang ini diselenggarakan warga keturunan India, lewat Perkumpulan Keluarga Muhammadan (PKM).

Dilansir dari laman sumbarprov.go.id, gula yang digunakan dalam tradisi serak gulo berupa gula pasir yang dikumpulkan dari hasil sumbangan masyarakat keturunan India.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com