Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuik Tanduak, Alat Musik Tradisional Khas Minang dari Tanduk Kerbau

Kompas.com - 29/11/2023, 21:56 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pupuik tanduak adalah alat musik tradisional khas Minangkabau yang unik dan langka.

Alat musik tradisional ini tergolong langka, baik dari bahan pembuat, bentuk, maupun fungsinya.

Baca juga: Mengenal Saluang, Alat Musik Tradisional Khas Minangkabau

Nama pupuik tanduak berasal dari sebutan bunyi yaitu bunyi pupuik atau puput yang disebabkan oleh pantulan gelombang udara dalam suatu ruang, dan tanduak yang berarti tanduk.

Pupuik tanduak terbuat dari tanduk kerbau atau dalam bahasa setempat disebut ‘tanduak kerbau’ yang pada bagian ujung tanduknya dipotong datar sebagai tempat untuk meniupnya.

Baca juga: Daftar Nama Alat Musik Tradisional dari 38 Provinsi di Indonesia

Cara membuatnya adalah dengan memotong ujung tanduk kerbau hingga terbentuk rongga dari bagian ujung sampai ke pangkalnya.

Setelah itu, tanduk kerbau baru bisa ditiup dan menghasilkan suara melengking, yang sekilas seperti bunyi terompet.

Baca juga: Cara Memainkan dan Bahan Membuat Saluang, Alat Musik Tradisional Asal Sumatera Barat

Karena terbuat dari tanduk kerbau, bentuk pupuik tanduak pun cukup unik dengan tekstur khas dan warna hitam yang mengkilat dan bersih.

Terkadang terdapat sedikit sentuhan bambu pada bagian ujung, di bagian tempat untuk meniup.

Tidak seperti alat musik tiup lainnya, tidak ada lubang tambahan yang diukir atau dibuat di sisi pupuik tanduak.

Hal ini membuat alat musik pupuik tanduak termasuk dalam jenis alat musik tiup yang memiliki nada tunggal.

Walau alat musik tradisional khas Minang ini terlihat sederhana, namun sejak dulu pupuik tanduak memiliki fungsi yang penting.

Dahulu pupuik tanduak berfungsi sebagai pemberi kode atau isyarat bagi masyarakat setempat.

Pupuik tanduak digunakan sebagai penanda pada upacara adat Minangkabau Pupuik, maupun sebagai penanda waktu shalat seperti penanda waktu subuh dan maghrib.

Tak hanya itu, pupuik tanduak juga digunakan sebagai isyarat untuk menunjukan kepada warga bahwa ada informasi penting yang akan disampaikan oleh pemimpin setempat.

Namun seiring berjalannya waktu, pupuik tanduak tetap mendapat tempat di kehidupan masyarakat Minangkabau.

Walau hanya memiliki nada tunggal, pupuik tanduak tetap bisa digunakan sebagai aransemen pengiring suatu tarian atau lagu.

Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id 
sumbarprov.go.id
gramedia.com
bobo.grid.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com