Sebelum dibagikan, gila tersebut akan dibungkus kecil-kecil menggunakan kain warna-warni.
Jelang pelaksanaan, masyarakat akan ramai berkumpul di kawasan yang dominan dihuni oleh warga muslim keturunan India tersebut.
Proses serak gulo ini akan diawali setelah Salat Ashar, yang kemudian dilanjutkan dengan doa bersama menyampaikan nazar, serta pembagian manisan dan minuman khas India.
Acara dilanjutkan dengan pemasangan bendera di atas atap Masjid Muhammadan, dan dilanjutkan dengan menaikkan gula yang sudah dibungkus kain di atas atap.
Tradisi serak gulo dimulai dengan aba-aba dari ketua panitia. Petugas atau panitia kemudian mulai membagikan gula dengan melemparnya dari atap.
Warga yang telah menunggu di bawah pun akan berebut bungkusan gula yang dilemparkan ke berbagai arah.
Tidak hanya warga muslim keturunan India saja,semua masyarakat yang datang diperbolehkan untuk ikut.
Acara ini biasanya tidak berlangsung lama, karena dalam sekejap gula pasir yang dibungkus dengan kain perca berwarna warni itu akan ludes diperebutkan ribuan warga.
Dilansir dari laman Antara, penyelenggaraan tradisi serak gulo yang selalu berlangsung meriah dan dihadiri oleh ratusan warga ini telah masuk dalam kalender wisata Kota Padang.
Sebagai salah satu event budaya, pelaksanaan tradisi ini juga mendapatkan dukungan dana dari APBD Kota Padang.
Selain itu, pada 25 Oktober 2023 lalu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menobatkan tradisi serak gulo sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Sumber:
rri.co.id
palu.tribunnews.com .
pariwisata.padang.go.id
sumbarprov.go.id
antaranews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.