Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Konflik Dua Dekade Tambang Emas di Balik Kasus Pembakaran Kantor Bupati Pohuwato

Kompas.com - 19/10/2023, 05:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sudah hampir satu bulan Rein Suleman mendekam di jeruji besi rutan Polda Gorontalo, buntut dari aksi unjuk rasa menuntut ganti rugi perusahaan tambang emas PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) yang berujung pembakaran Kantor Bupati Pohuwato pada akhir September silam.

Imbas dari aksi yang berujung ricuh itu, Rein langsung ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka sehari kemudian. Ia disangka telah melakukan tindak pidana penghasutan sebagaimana diatur dalam KUHP Pidana dan terancam hukuman penjara 6 tahun. Sebanyak 35 orang telah ditetapkan sebagai tersangka imbas insiden tersebut.

Kuasa hukum menuding penanganan demonstrasi dan penetapan tersangka Rein dan 34 tersangka lainnya menyalahi aturan, namun kepolisian Gorontalo mengeklaim “sudah sesuai dengan aturan dan prosedur operasi standar kepolisian”.

Baca juga: 30 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan Pohuwato yang Hanguskan Kantor Bupati Gorontalo

Ketua Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Pohuwato mengatakan nilai ganti rugi yang diberikan perusahaan terhadap masyarakat lahan yang tak layak menjadi pemicu demonstrasi yang berujung ricuh dan pembakaran.

Adapun PT PETS berkomitmen mengupayakan “solusi terbaik” untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dengan warga penambang, namun menuding aktivitas pertambangan emas tanpa izin di areanya menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat Marisa.

Koordinator peneliti di Institute for Human and Ecological Studies (InHIDES), Tarmizi Abbas, menilai aksi yang terjadi pada 21 September lalu di Pohuwato sebagai “puncak dari bukti ketimpangan perebutan sumber daya alam yang sudah terjadi kurang dua dekade terakhir”.

“Kondisi ini membuktikan bahwa negara tidak mampu melakukan intervensi dalam menyelesaikan konflik agraria ini, dan justru akan memperpanjang konflik agraria di Indonesia,” ujar Tarmizi kepada Sarjan Lahay, wartawan di Gorontalo yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Baca juga: Pascakerusuhan Pohuwato, Bupati Ngantor di Bekas Rumah Dinas

"Berulang kali melarang, tapi tak dihiraukan"

Api membakar kantor bupati Pohuwato, Gorontalo, pada Kamis, 21 September silamANTARA FOTO via BBC Indonesia Api membakar kantor bupati Pohuwato, Gorontalo, pada Kamis, 21 September silam
Keterlibatan Rein Suleman dalam aksi itu tak seperti yang dituduhkan oleh polisi, menurut kuasa hukumnya, Ahmad Hafiz, yang menilai kepolisian telah “salah tangkap”.

Ahmad kemudian menjelaskan bahwa keterlibatan Rein dalam aksi itu bermula saat dirinya ingin mencari ibunya yang menjadi juru masak di wilayah Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato. Rein khawatir, ibunya akan ikut dalam demonstrasi yang diketahuinya akan dilaksanakan hari itu.

Kala itu, pada 21 September pukul 11.00 waktu setempat, ribuan warga penambang telah berkumpul dan bersiap melakukan demonstrasi di Lapangan Buntulia, Desa Buntulia Utara. Satu jam kemudian, massa menuju kantor PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) – perusahaan induk dari PETS – di Desa Hulawa.

Pada 12.30 waktu setempat, kondisi mulai memanas ketika aparat polisi tak dapat lagi mengendalikan massa aksi karena jumlah mereka kalah banyak. Situasi semakin mencekam saat massa aksi memecahkan kaca kantor, dinding mess karyawan, mobil operasional, hingga membakar bangunan dan tangki bahan bakar minyak (BBM) milik perusahaan.

Baca juga: Duduk Perkara Kerusuhan di Pohuwato Gorontalo, Kantor Bupati Dibakar Massa

Usai merusak kantor perusahaan, mereka menuju ke Kecamatan Marisa, ibu kota Kabupaten Pohuwato.

Sementara, kata Ahmad, posisi Rein saat itu masih dalam perjalanan dari Desa Teratai, Kecamatan Marisa, menuju Desa Hulawa dengan tujuan untuk mencari ibunya. Sekitar Pukul 13.00 waktu setempat, Rein berhasil bertemu ibunya dan langsung meminta ibunya untuk langsung pulang ke rumah.

Pada saat yang sama, Rein berpapasan dengan sejumlah massa aksi yang mengenalnya dan meminta dirinya berorasi. Rein dikenal sebagai intelektual, aktivis muda, dan tokoh pemuda Pohuwato. Ia juga merupakan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Gorontalo.

Meskipun awalnya menolak permintaan itu, Rein akhirnya turun tangan ketika melihat kondisi massa aksi sudah tak kondusif. Sambil turut massa aksi ke titik aksi selanjutnya, ia berorasi untuk memberikan arahan pada massa aksi agar tertib melakukan demonstrasi.

“Rein berulang-ulang kali melarang untuk tidak berbuat anarkis, tapi massa aksi tidak menghiraukan,” jelas Ahmad.

Baca juga: Update Kondisi Pasca-kerusuhan di Pohuwato, Pegawai Setda Berpelukan Meratapi Kantor Mereka Jadi Abu

Sayangnya, emosi massa aksi kembali tidak terkendali saat berada di Kantor Koperasi Unit Desa (KUD) Dharma Tani Marisa di Kecamatan Duhiadaa dan Marisa. Koperasi itu bekerjasama dengan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui PETS yang akan mengeksploitasi gunung pani dalam pengelolaan emas.

Demikian halnya, aksi anarkis massa juga terjadi di kantor bupati Pohuwato. Akibat tidak berhasil bertemu Bupati, mereka merusak gedung milik negara itu dengan melempari batu. Interior, meja, kursi hingga foto yang terpajang di dalam ruangan kantor bupati pun dihancurkan.

Tak hanya itu, massa aksi membakar kantor bupati Pohuwato hingga ludes terbakar.

Rumah dinas bupati dan kantor DPRD Pohuwato yang tak jauh dari lokasi itu juga tak luput dari aksi massa.

Menurut Ahmad, Rein saat itu berusaha mengendalikan emosi massa aksi. Melalui pengeras suara, ia berulang-ulang kali melarang massa aksi melakukan anarkis. Namun perintah Rein tak dihiraukan oleh mereka.

Baca juga: Kerusuhan Berujung Kantor Bupati Pohuwato Dibakar, Puluhan Orang Diperiksa

“Rein justru melarang berbuat anarkis. Tapi, perintahnya sudah tidak dihiraukan. Massa aksi tetap melakukan anarkis,” kata Ahmad.

Saat kobaran api mulai melahap Kantor Bupati Pohuwato, ratusan polisi dari Polda Gorontalo dan Polres Pohuwato menembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa yang berdemonstrasi.

Sekitar 40 orang demonstran ditangkap, termasuk Rein Suleman. Mereka lantas digiring ke Polres Pohuwato.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com