Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Temui Massa Aksi Tapa Bisu yang Membawa Spanduk "Kami Muak dengan Politik Dinasti"

Kompas.com - 16/10/2023, 12:01 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ratusan warga yang tergabung dalam Komunitas Pelestari Budaya Nusantara menggelar aksi Tapa Bisu di depan Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, Senin (16/10/2023).

Aksi itu mereka lakukan sebagai bentuk usaha untuk menjaga keutuhan negara dari isu politik dinasti. Massa turut membentangkan spanduk selama aksi berlangsung.

"Kami Muak dengan Politik Dinasti," tulis dalam spanduk tersebut.

Setelah melakukan aksi di depan rumah dinas wali kota Solo, massa aksi berjalan menuju Plaza Sriwedari Solo.

Baca juga: Saat Gibran Enggan Tanggapi Dukungan Projo ke Prabowo...

Aksi mereka pun mengundang perhatian Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Suami Selvi Ananda itu mendatangi aksi tapa bisu ke Loji Gandrung.

Lantaran massa aksi di Loji Gandrung sudah tidak ada karena bergeser ke Plaza Sriwedari, Gibran bergegas menyusul mereka.

Gibran langsung menemui warga yang melakukan aksi tapa bisu. Gibran juga menanyakan apakah ada keluhan sehingga mereka melakukan aksi tersebut.

"Jenengan tiang pundi? (Anda orang mana?)," tanya Gibran kepada salah satu warga, Senin.

"Tipes," jawab seorang warga tersebut.

Gibran juga menanyakan terkait aksinya tersebut.

"Ini nopo? (Ini apa?). Topo bisu kangge nopo? Lha protese nopo? Keluhanane nopo, bu? (Tapa bisu untuk apa? Protes soal apa? Keluhannya apa, bu?)," tanya Gibran.

Karena tidak ada jawaban yang diberikan oleh warga itu, Gibran meminta warga yang melakukan aksi untuk pulang ke rumah.

"Kondur nggih (pulang ke rumah ya). Kondur masak ge anake (pulang ke rumah masak buat anaknya)," kata Gibran.

Saat ditemui awak media, Gibran mengaku tidak tahu aksi yang dilakukan warga tersebut.

Baca juga: Bagaimana jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo?

"Aku ra mudeng (saya tidak tahu)," kata Gibran.

Gibran merasa tidak kaget dengan aksi tersebut. Justru, kata Gibran, dirinya langsung menemui mereka untuk menyerap aspirasi.

"Malah tak parani ki loh (Aku datangi lho). Kita datangin, saya tanya keluhannya apa? Katanya tidak tahu, saya ajak ke rumah tidak mau," ucap Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com