KUPANG, KOMPAS.com - JL (20), pemuda asal Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), masih menjalani perawatan di rumahnya. Peluru yang ditembakkan orang tak dikenal masih bersarang di tubuhnya.
JL sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu usai ditembak pada Jumat (22/9/2023).
Namun, karena proyektil bersarang di bagian hati, JL lalu dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Kupang.
Baca juga: Pelaku Penembakan 3 Pemuda di TTU Belum Terungkap, Ini Kata Polisi
Karena tak bisa ditangani dengan tuntas, JL kemudian dibawa kembali ke rumahnya untuk menjalani rawat jalan.
Orangtua JL pun hanya pasrah, karena untuk mengangkat peluru di tubuh JL harus ditangani dokter di luar negeri.
Baca juga: Orangtua Korban Penembakan di TTU Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku
"Dari RS (Rumah Sakit) Siloam, dokter bilang belum ada RS di seluruh Indonesia yang bisa operasi angkat peluru di hati kecuali di luar negeri," ungkap MB, ibu kandung JS, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (13/10/2023).
MB menjelaskan, saat berada di RS Siloam, anaknya batal dioperasi karena pelurunya telah bersarang sampai ke hati.
"Sesuai penjelasan dokter spesialis bedah, tidak bisa dioperasi karena hati itu. Kan kalau lunak, tidak bisa karena nanti pendarahan," ungkap MB.
Sehingga, tindakan medis yang dilakukan dokter hanya pengobatan antibiotik, anti-nyeri yang diberikan melalui infus dan juga minum obat.
JL pun dipulangkan dari RS Siloam dan diminta untuk kembali kontrol di rumah sakit terdekat di Kefamenanu pada tanggal 30 September 2023.
Saat ini, kata MB, anaknya ini masih merasa nyeri seperti ada gesekan di daerah punggung belakang sebelah kanan dan sedikit sesak napas.
"Sekarang yang saya takut psikisnya terganggu dengan peluru seumur hidup di badan," ujar MB sambil menangis.