Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu 4 Anak Penghuni Gubuk Terharu Dibangunkan Rumah: Terima Kasih, Tuhan

Kompas.com - 02/10/2023, 15:31 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Rumah layak huni untuk Anastasia Sao, seorang ibu yang tinggal bersama empat anaknya di sebuah gubuk reyot di Dusun Mageloo, Desa Reroroja, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya mulai dibangun.

Pembangunan rumah ini atas inisiasi komunitas Koin Untuk Sikka dibantu aparat TNI, Polri, Rutan Kelas IIB Maumere, Kemensos, pemerintah desa, dan warga setempat.

Kepala Desa Reroroja Florida Yosefina Ndena mengatakan, pembangunan rumah layak huni itu telah dimulai sejak Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Ibu dan 4 Anak di Sikka yang Tinggal di Gubuk Reyot Dapat Bantuan Rp 1,4 Juta dari Kemensos

“Pengerjaan rumah ini melibatkan aparat TNI, Polri, Rutan Kelas IIB Maumere, pemerintah desa, dan warga setempat. Sekarang sedang proses pengerjaan,” ujar Yosefina kepada Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Yosefina mengungkapkan, rumah layak huni merupakan kerinduan Anastasia dan keempat anaknya sejak lama.

Apalagi setelah sang suami, Antonius Alek, meninggal dunia di rantau, hidup Anastasia dan empat anaknya sangat menderita. Mereka tinggal tak menetap.

Kondisi ekonomi yang pas-pasan juga menyebabkan dua buah hati Anastasia berhenti melanjutkan pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD).

Yosefina menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjibaku membantu Anastasia.

“Terima kasih banyak untuk bantuan dari semua pihak, tentu saya yakin masih ada Anastasia yang lain ke depan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk kita terus berkolaborasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Anatasia tak kuasa menahan haru saat rumahnya mulai dibangun. Baginya, apa yang ia rasakan saat ini juga merupakan jawaban doanya selama ini.

“Terima kasih, Tuhan. Terima kasih kepada semua orang baik yang telah membantu saya dan anak-anak,” ucapnya.

Baca juga: Kisah Ibu di Sikka Tinggal Bersama 4 Anaknya di Gubuk Reyot

Anastasia dan empat anaknya tinggal di sebuah gubuk berukuran 2x2 meter. Lantainya beralaskan tanah. Atap dan dindingnya dari daun kelapa. Beberapa tiang rumah terlihat lapuk.

Gubuk itu hanya memiliki satu pintu dari sing bekas. Saat pintu dibuka, langsung mengarah ke dapur. Di bagian dalam juga terdapat satu tempat tidur dan beberapa pakaian yang teratur.

Saat hujan tiba, air kerap masuk ke dalam gubuk. Bahkan, gubuknya nyaris ambruk beberapa kali akibat diterpa angin kencang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com