Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Korban Pencabulan Ayah Tiri di Batam Trauma, Tidak Mau Pergi Sekolah

Kompas.com - 02/10/2023, 11:00 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Seorang gadis berinisial TL (15) mengalami trauma hingga tidak mau pergi kesekolah.

Ironisnya perbuatan tersebut dilakukan pelaku di kediaman mereka sendiri, saat sedang berdua dengan korban.

"Kasus ini dilaporkan oleh perangkat RT di tempat korban tinggal dan pihak sekolah di mana tempat korban menimbah ilmu," kata Kapolsek Sekupang AKP M Rizky Saputra ditemui di Mapolsek Sekupang, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Kenal di Medsos, Anak Usia 11 Tahun di Bandung Jadi Korban Pencabulan

Rizky mengatakan, berdasarkan keterangan dari korban, perbuatan asusila tersebut berulang kali. Modusnya akan membunuh korban jika melaporkan apa yang dilakukan pelaku kepada korban.

"Korban kini tengah menjalani perawatan psikis dan perawatan medis," ucap Rizky.

Terungkapnya kasus ini berawal dari kecurigaan perangkat RT di tempat korban tinggal yang sering melihat korban kerap berada di rumah dan enggan pergi ke sekolah.

Baca juga: Siswi SD yang Buta karena Ditusuk Bakso Trauma dan Enggan Bersekolah

Namun korban enggan menjawab saat ditanya kenapa dirinya malas untuk pergi ke sekolah dan terlihat sangat ketakutan.

Selanjutnya perangkat RT tersebut, melaporkan ke pihak sekolah tempat korban bersekolah, dan setelah korban dipanggil pihak sekolah dan didampingi perangkat RT tersebut.

Barulah saat itu korban berani bercerita alasannya tidak masuk sekolah. Ia trauma karena sudah berulang kali dicabuli ayah tirinya, Pujianto, di rumahnya.

"Perbuatan asusila ini pertama kali dilakukan pelaku pada tanggal 26 September 2023 sekitar pukul 13.00 WIB," ungkap Rizky.

Kepada polisi korban mengaku takut untuk pulang ke rumahnya dan juga takut bertemu dengan bapak tirinya.

"Pelaku enggan diantar pulang usai membuat laporan ke Polsek, makanya kami minta pihak sekolah dan perangkat RT untuk selalu memberikan pendampingan ke kepada korban," imbuh Rizky.

Kendati demikian, saat ini pelaku telah ditangkap dan ditahan di sel Polsek Sekupang.

"Pelaku mengakui semua perbuatannya, dan pelaku mengaku khilaf karena tidak tahan melihat kemolekan tubuh korban," jelas Rizky.

"Tidak saja pelaku, kami juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya satu lembar akte kelahiran, satu buah tikar yang dijadikan alas saat pelaku menggagahi korban, pakaian korban dan satu helai selimut," pungkas Rizky.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tersangka Pembunuhan Bos Mainan di Pemalang Bertambah, Anak Korban Terlibat

Tersangka Pembunuhan Bos Mainan di Pemalang Bertambah, Anak Korban Terlibat

Regional
Agen Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh dengan Tarif Rp 14 Juta untuk Dewasa, Anak-anak Rp 7 Juta

Agen Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh dengan Tarif Rp 14 Juta untuk Dewasa, Anak-anak Rp 7 Juta

Regional
Aktivis Lingkungan Karimunjawa Ditahan Polres Jepara, Dijerat UU ITE 'Otak Udang'

Aktivis Lingkungan Karimunjawa Ditahan Polres Jepara, Dijerat UU ITE "Otak Udang"

Regional
Saat Mahasiswa Papua Penerima Beasiswa Luar Negeri Terancam Putus Kuliah...

Saat Mahasiswa Papua Penerima Beasiswa Luar Negeri Terancam Putus Kuliah...

Regional
Ribuan Guru di Purbalingga Nyaris Jadi Tersangka karena Pakai Dana BOS untuk Honor

Ribuan Guru di Purbalingga Nyaris Jadi Tersangka karena Pakai Dana BOS untuk Honor

Regional
Menyoal Dibukanya Kembali Jalur Pendakian Gunung Marapi Saat Masih Berstatus Waspada

Menyoal Dibukanya Kembali Jalur Pendakian Gunung Marapi Saat Masih Berstatus Waspada

Regional
Dihukum Tanpa Penonton hingga Akhir Musim, PSIS Semarang Akan Banding

Dihukum Tanpa Penonton hingga Akhir Musim, PSIS Semarang Akan Banding

Regional
Video Viral Seorang Mahasiswi di NTT Terkapar Diduga Minum Obat Rumput

Video Viral Seorang Mahasiswi di NTT Terkapar Diduga Minum Obat Rumput

Regional
Kota Makassar Terapkan Metaverse untuk Pelayanan Publik, Mendagri Berikan Pujian

Kota Makassar Terapkan Metaverse untuk Pelayanan Publik, Mendagri Berikan Pujian

Regional
250 Kg Telur Dimusnahkan oleh Petugas Karantina Pertanian Timika, Ini Sebabnya

250 Kg Telur Dimusnahkan oleh Petugas Karantina Pertanian Timika, Ini Sebabnya

Regional
Lewat SemBiz 2023, Mbak Ita Ajak Investor Berinvestasi di Kota Semarang

Lewat SemBiz 2023, Mbak Ita Ajak Investor Berinvestasi di Kota Semarang

Regional
Penjelasan RSAM Bukittinggi soal Keluarga Korban Erupsi Marapi Dipungut Biaya RS

Penjelasan RSAM Bukittinggi soal Keluarga Korban Erupsi Marapi Dipungut Biaya RS

Regional
Bupati Malinau Minta ASN, TNI dan Polri Jaga Netralitas pada Pemilu 2024

Bupati Malinau Minta ASN, TNI dan Polri Jaga Netralitas pada Pemilu 2024

Regional
Cerita Rohingya Bayar Ongkos ke Aceh Rp 14 Juta, Agen Raup Untung Rp 3,3 Miliar

Cerita Rohingya Bayar Ongkos ke Aceh Rp 14 Juta, Agen Raup Untung Rp 3,3 Miliar

Regional
Wamentan Klaim 'Food Estate' Berjalan Baik dan Bakal Dilanjutkan

Wamentan Klaim "Food Estate" Berjalan Baik dan Bakal Dilanjutkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com