Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Guru Honorer di Lombok Tengah Geruduk Kantor Disdik, Tuntut Penambahan Formasi P3K

Kompas.com - 20/09/2023, 13:42 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Ratusan guru honorer Sekolah Dasar (SD) di Lombok Tengah melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lombok Tengah, Rabu (20/9/2023).

Ratusan guru tersebut menuntut agar formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja  (P3K) untuk guru dapat ditambah dari kuota yang ditetapkan sebanyak 119 formasi.

Baca juga: Demonstrasi Mahasiswa di Jember Ricuh, Polisi Semprotkan Air Pakai Water Cannon, 3 Terluka

Koordinator aksi Julfan Zihadi menyayangkan kebijakan pemerintah dengan kondisi guru honorer di Lombok Tengah sebanyak 752, sementara jumlah formasi yang dibuka untuk PK3 hanya 119  formasi.

"Jadi kita menuntut agar formasi  P3K untuk guru dibuka lebih banyak formasinya, agar 752 guru ini bisa terakomodir," kata Zihadi, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Tolak Revitalisasi, Puluhan Pedagang Pasar Banjaran Bandung Unjuk Rasa

Menurut Zihadi, dari sanding data yang dilakukan oleh forum guru honorer dengan dinas pendidikan, didapatkan data di Lombok Tengah kekurangan guru sebanyak 600 orang.

"Kami kecewa padahal kita di Lombok Tengah kekurangan guru sebanyak 600 orang, tapi kenapa formasinya hanya dibuka 119," kata Zihadi.

Zihadi mengungkapkan, pemerintah sebenarnya harus peka terhadap kondisi guru honorer yang sudah belasan tahun tanpa status kepegawaian yang jelas dan gaji yang swadaya.

"Lihat kami sudah tua, ada yang 10 tahun bahkan ada yang 19 tahun jadi guru honorer, digajinya hanya 3 bulan sekali, bayangkan hati nurani, kita dapat makan dari mana," kata Zihadi.

Baca juga: Guru Honorer di Bogor Dipecat Usai Bongkar Pungli Kembali Mengajar, Kepsek Dicopot

Bentuk kekecewaan guru honorer juga melakukan aksi bakar Surat Keterangan (SK) pengangkatan sebagai guru honorer oleh Bupati Lombok Tengah.

"Percuma kita simpan SK honorer bupati, tidak ada gunanya disimpan, lebih baik dibakar, atau dijadikan bungkus kacang," kata Zihadi.

Sekretaris Dinas Pendidikan Lombok Tengah Didik Purwa Setiadi mengatakan, bahwa pihaknya telah mengusulkan formasi P3K untuk guru sebanyak 600 formasi.

namun kata Didik, hanya 119 formasi yang diterima oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lombok Tengah.

Baca juga: Apa Itu APIP yang Disebut Bisa Bantu Cegah Pengangkatan Honorer dari Timses dan Keluarga Kepala Daerah?

"Jadi kita hanya mengusulkan sebanyak 600 kebutuhan guru di Lombok Tengah tapi yang disetujui diputuskan oleh BKPSDM hanya 119 formasi. Jadi kan BKPSDM yang menentukan," kata Didik.

Didit menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BKPSDM namun keputusan tetap jumlah formasi untuk guru sebanyak 119.

"Kita pernah dipanggil rapat, kita sampaikan usulan, tapi keputusan tetap pada kebutuhan BKPSDM 119 formasi. Kenapa keputusan tetap pada 119 apakah karena keuangan daerah atau bagaimana, saya gak tau," kata Didik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com