Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Wanita Pemasok Makanan Pelaku Pembunuhan Kepala Distrik di Fakfak

Kompas.com - 13/09/2023, 21:17 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel TM Silitonga menyebut adanya keterlibatan perempuan dalam pembakaran kantor distrik dan bangunan SMP 4 di Distrik Kramomongga, Kabupaten Fakfak.

Seorang wanita yang saat ini diamankan di Mapolres Fakfak ini memiliki peran memasak makanan untuk dibagikan kepada para pelaku.

Wanita itu berinisial YI dan ditangkap di tempat berbeda dengan dua terduga pelaku lain yakni AK dan YR di Kampung Nembukteb, Sabtu (9/9/2023).

Baca juga: 7 Buron Pembunuhan Kepala Distrik di Fakfak Ditangkap, 4 Tewas

Kapolda saat memimpin Konferensi pers di Fakfak menyampaikan, dari hasil penyelidikan, para pelaku terlebih dahulu membakar bangunan SD YPPK St Lukas Mamur Kramomongga. Kemudian para pelaku membakar kantor distrik dan bangunan SMP Negeri 4 Kramomongga pada 15 Agustus 2023 lalu.

"Jadi itu pelaku membakar bangunan SD dan SMP serta kantor distrik merupakan satu rangkaian peristiwa kemudian terjadi penganiayaan Darson Hegemur kepala distrik," kata Daniel, Rabu (13/9/2023).

Dalam keterangan tertulis, Kapolda juga menyebut para pelaku yang sudah diamankan termasuk yang tewas berjumlah 12 Orang dan 7 di antaranya ditahan di Mapolres guna penyelidikan lebih lanjut. Sementara 5 lainnya tewas ditembak karena melawan petugas dengan menggunakan granat.

"Barang bukti 1 buah granat, kepolisian masih dalami terkait asal granat tersebut," tutur Irjen Pol Daniel Silitonga didampingi Wakapolda, Dirkrimum dan Dansat Brimob Polda Papua Barat.

Ia menyebut bahwa jumlah pelaku masih terus dikembangkan dan didalami melalui pemeriksaan tersangka yang telah ditahan.

"Terkait dengan jumlah pelaku saat ini masih didalami karena para terduga pelaku yang telah ditangkap tidak semua mengakui hal yang sama, masih ada perbedaan keterangan antara para pelaku yang ditangkap tersebut. Tapi nanti suatu saat pasti akan buka mulut dan sinkron keterangan," ucapnya

Menurut Kapolda, empat pelaku ditembak mati pada Sabtu (9/9/2023) dini hari karena mereka melakukan perlawanan di markas Kampung Nembukteb. Sebelumnya, aparat sudah memberi tembakan peringatan namun para terduga pelaku tetap melawan dan berupaya menyerang sehingga melukai anggota Polri.

Motif para pelaku

Proses penyelidikan dilakukan sedari awal saat para pelaku satu demi satu ditangkap. Dari hasil penyelidikan, penyidik mengungkap motif penyerangan penganiayaan.

"Pada awal kepolisian mendapat motif ialah terkait dana desa. Setelah dilakukan pemeriksaan saksi maka didapat keterangan bahwa dana desa digunakan untuk menjaga eksistensi kelompok TPNPB. Namun kita tidak percaya begitu saja sehingga dilakukan pengembangan lebih lanjut, dan kita dapat mengungkap kasus ini," tutur Kapolda.

Pasukan Brimob ditambah

Kapolda menyebut bahwa pasca-rangkaian peristiwa pada Agustus lalu, pihaknya akan membicarakan hal tersebut dengan para tokoh agama dan tokoh adat agar ada penambahan personel Brimob.

"Kita (polisi) hadir di Fakfak untuk berkomunikasi dengan para tokoh adat dan agama guna kita sama-sama menyikapi kasus ini secara bijak, dan ada permintaan dari tokoh adat untuk penambahan pesonel dan polsek," kata Kapolda.

"Ke depan kami akan menambah anggota Brimob untuk turut melakukan pengamanan di wilayah Fakfak serta akan dilakukan patroli berskala besar di wilayah yang rawan," tegasnya.

Baca juga: Kapolda Papua Barat Ungkap Dana Desa Jadi Motif Lain di Balik Penyerangan di Fakfak

Irjen Pol Daniel menyarankan masyarakat Fakfak agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Apabila terdapat orang yang aneh-aneh atau kegiatan yang janggal maka segera ditegur sehingga kejahatan itu tidak terjadi.

"Kejahatan itu tidak akan terjadi begitu jika masih ada orang yang peduli," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com