MANOKWARI, KOMPAS.com - Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel TM Silitonga menyebut, motif dari penyerangan bangunan kantor distrik dan SMP Negeri 4 Kramomongga serta penganiayaan terhadap Kepala Distrik Darson Hegemur hingga tewas diduga karena persoalan dana desa.
"Motifnya mereka adalah dendam lama, itu masalah pro kemerdekaan atau tidak ya. Jadi, ini terus didalami, saya kira masih ada motif lain, ada juga keterangan (hasil pemeriksaan saksi) mengenai dana desa," kata Daniel, kepada wartawan, pada Minggu (3/9/2023).
Daniel mengatakan, saat itu Darson melaporkan kepada Polres Fakfak tentang penggunaan dana desa dan korban menginginkan adanya pertanggungjawaban dana desa yang sebelumnya.
Baca juga: Polisi Tembak Mati Terduga Penganiaya hingga Tewas Kepala Distrik di Fakfak
"(tapi) maunya si kelompok ini dana desa ya sudah dikasih saja, tanpa pertanggung jawaban," tutur dia.
Dia menegaskan, bahwa hal ini merupakan dendam lama, kendati soal dana desa merupakan motif lain.
"Karena orangtua kepala distrik (korban) dulu adalah kelompok mereka, sekarang kepala distrik memutus untuk pro Indonesia, jadi mereka sudah lama diincar," ungkap dia.
Sebelumnya, Kapolda membenarkan tim gabungan kepolisian menembak mati ER salah satu terduga pelaku penyerangan pada (15/8/2023).
Penembakan itu disebabkan karena diduga ER hendak menyerang aparat gabungan yang melakukan patroli di distrik itu.
Baca juga: Polda Papua Barat Periksa 80 Saksi Pembunuhan Kepala Distrik di Fakfak
"Iya betul (ada penembakan)," tutur Kapolda.
Polisi telah menahan tiga orang terduga pelaku penyerangan dengan inisial FK, VPK dan TH dan menetapkan 21 orang masuk daftar pencarian orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.