FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Polisi belum menetapkan tersangka penyiksaan terhadap DM (25), warga Desa Kluking Nuking, Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Adapun hingga saat ini penyidik Polres Flores Timur telah mengamankan 13 orang.
Di antaranya kepala desa, tiga anggota satuan perlindungan masyarakat (linmas), aparat desa, dan warga biasa.
Baca juga: Pria Disiksa dan Diikat hingga Tewas di Balai Desa, Keluarga Marah Para Pelaku Masih Bebas
Kepal Seksi Hubungan Masyarakat Polres Flores Timur Ipda Anwar Sanusi mengatakan, penyidik tidak akan gegabah menetapkan tersangka mengingat kasus tersebut melibatkan banyak orang.
"Kita tidak gegabah, jangan sampai kita buru-buru menetapkan tersangka ternyata bukan itu pelakunya," ujar Sanusi saat dihubungi, Senin (7/8/2023).
Sanusi menjelaskan, aparat akan terus bekerja mengungkap kasus tersebut. Bisa saja yang nanti diperiksa lebih 13 orang.
Ia juga meminta pihak keluarga mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian, sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Anwar menambahkan, penyidik secepatnya akan menetapkan tersangka setelah memenuhi cukup bukti.
"Saat ini masih penyelidikan, selanjutnya gelar perkara dan penetapan tersangka. Sekarang lagi pendalaman," pungkasnya.
Fransiskus Ferdinandus Uran (39), keluarga korban, meminta agar pelaku pengeroyokan ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami minta polisi segera tangkap pelaku. Kami keluarga ini sudah panas, karena salah satu anggota keluarga kami sudah mati," ujar Fransiskus saat dihubungi, Jumat (4/8/2023).
Fransiskus mengaku, sempat melihat langsung saat kaki dan tangan korban diikat di halaman kantor desa. Baginya, perbuatan para pelaku sangat tidak manusiawi, apalagi korban sampai meninggal dunia.
Baca juga: Kasus Pria di Flores Timur Tewas Dikeroyok Warga, Polisi Tangkap 11 Orang, Termasuk Kepala Desa
Kasus pengeroyokan ini terjadi pada Selasa (1/8/2023) sekitar pukul 08.00 Wita. Korban dikeroyok karena diduga tepergok mencuri ponsel.
Akibatnya korban mengalami luka memar bagian tangan, luka lecet di perut, dada, belakang dan kaki diduga akibat dipukul menggunakan tali.
Korban kemudian dibawa puskesmas setempat untuk mendapat perawatan medis. Namun nyawanya tidak tertolong, korban meninggal pada Rabu (2/8/2023) dini hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.