Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Disiksa dan Diikat hingga Tewas di Balai Desa, Keluarga Marah Para Pelaku Masih Bebas

Kompas.com - 04/08/2023, 19:29 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Keluarga DM (25), korban pengeroyokan di Desa Kluking Nuking, Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meminta polisi segera menangkap pelaku.

Fransiskus Ferdinandus Uran (39), keluarga korban, menilai perbuatan para pelaku sangat tidak manusiawi, apalagi korban sampai kehilangan nyawa.

"Kami minta polisi segera tangkap pelaku. Kami keluarga ini sudah panas, karena salah satu anggota keluarga kami sudah mati," ujar Fransiskus saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (4/8/2023).

Fransiskus mengaku, ia sempat melihat langsung saat kaki dan tangan korban diikat di halaman kantor desa. Ia kemudian meminta agar segera melepasnya, dan membawa korban ke puskesmas.

Baca juga: Kronologi Pengeroyokan Pria hingga Tewas Usai Tepergok Curi Ponsel di Flores Timur

Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. DM meninggal dalam perjalanan menuju puskesmas.

Namun, Fransiskus menyayangkan polisi belum menangkap para pelaku. Apalagi korban dikeroyok banyak orang.

"Kami berharap polisi cepat tangkap, karena beberapa pelaku masih berkeliaran. Jangan biarkan pelaku berkeliaran," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita mengatakan, aparat telah menahan tiga anggota satuan perlindungan masyarakat (linmas) dalam kasus itu. Ketiganya diperiksa sebagai saksi.

"Saat ini sedang pemeriksaan tiga orang saksi, yakni LL, FB, YL," ujar Nyoman saat dihubungi, Jumat.

Ia menambahkan penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara oleh penyidik.

Nyoman juga belum merespons apakah penyidik akan mendalami keterlibatan pihak lain dalam kasus pengeroyokan tersebut.

"Nanti saya info," ucapnya.

Baca juga: Lahan Parkir Pemicu Pengeroyokan Lansia di Kota Malang Berstatus Liar

Sebelumnya kasus pengeroyokan ini terjadi pada Selasa (1/8/2023) sekitar pukul 08.00 Wita. Korban dikeroyok karena diduga mencuri sebuah telepon seluler.

Akibatnya korban mengalami luka memar bagian tangan, luka lecet di perut, dada, belakang dan kaki diduga akibat dipukul menggunakan tali.

Korban kemudian dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapat perawatan medis. Namun nyawanya tidak tertolong. Korban meninggal pada Rabu dini hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com