Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Faiq, Siswa MAN 1 Brebes Putus Sekolah karena Orangtua Tak Mampu Bayar SPP

Kompas.com - 02/08/2023, 17:33 WIB
Tresno Setiadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Mimpi Ahmad Faiq Mubaroq untuk menyandang lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Brebes, Jawa Tengah harus kandas.

Karena tak mampu membayar tunggakan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bulanan, Faiq memilih putus sekolah beberapa bulan jelang ujian kelulusan. Tepatnya pada Desember 2022 lalu.

Faiq merupakan anak dari keluarga tidak mampu yang tinggal di rumah kontrakan di RT 002, RW 005, Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Faiq tinggal bersama ibunya Mar'atun Azizah (39) dan seorang adiknya. Sementara ayahnya Ahmad Untung Makmuri (45) pergi merantau jualan gorengan di Jakarta.

Baca juga: Harga Bahan Seragam SMAN 2 Brebes Dikeluhkan Mahal, Pihak Sekolah: Siswa Boleh Membeli di Luar

Sedangkan satu adiknya lagi berada di pondok pesantren panti asuhan di luar kota. Sehari-hari Faiq membantu ibunya jualan gorengan dengan mendorong gerobak.

Faiq mengaku malu karena memiliki tunggakan biaya di MAN 1 Brebes. Selain uang gedung saat kelas 10 belum lunas, juga tunggakan SPP.

"(memutuskan keluar) Ya karena malu, takut, takut dimarahi," kata Faiq, sambil tertunduk saat ditemui Kompas.com di rumah kontrakannya, pada Selasa (1/8/2023).

Karena tunggakan biaya itulah Faiq mengaku sering minder saat mengikuti ujian yang harus menggunakan kartu sementara.

Faiq juga sering kehabisan waktu karena kartu sementara yang dikeluarkan pihak tata usaha (TU) sekolah sering terlambat.

Bahkan, karena menggunakan kartu sementara, Faiq pernah sampai mengerjakan soal ujian di luar kelas.

"Pernah ujian di luar ruangan pas semester satu. Memang tidak selalu di luar, tergantung kebijakan pengawas ujian saat itu," kata Faiq.

Meski tak selalu diingatkan untuk membayar tunggakan, namun hal ini menjadi beban pikiran Faiq. Apalagi, kondisi ekonomi orangtuanya sedang benar-benar sulit.

Pernah sekali waktu, usai upacara bendera di hari Senin, Faiq bersama teman-teman lainnya yang juga menunggak SPP dipanggil untuk baris di hadapan teman lainnya.

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Kantor BPN Brebes yang Hanguskan 6.000 Sertifikat Tanah

"Pernah habis upacara disuruh baris di depan, diingetin soal tunggakan SPP. Itu membuat saya kepikiran terus," kata Faiq.

Tak tahan, Faiq mengaku memutuskan keluar pada Desember 2022 lalu. Padahal, saat itu Faiq sudah kelas 12 atau beberapa bulan lagi ikuti ujian akhir kelulusan.

Meski putus sekolah, Faiq sebenarnya masih ingin bisa melanjutkan pendidikannya. Namun, Faiq tidak mau kembali ke sekolah lamanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com