BREBES, KOMPAS.com - Orangtua siswa baru SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah (Jateng) mengeluhkan mahalnya harga bahan seragam yang dijual pihak sekolah di tahun ajaran baru 2023/2024.
Salah satu orangtua yang enggan disebutkan namanya menyebut harus mengeluarkan Rp 1.733.000 untuk membeli kain atau bahan seragam baru di toko Teratai SMAN 2 Brebes yang berada di dalam sekolah.
"Saya beli di toko Teratai SMANDA (SMAN 2) Rp 1,7 juta untuk membeli kain atau bahan seragam tiga setel, baju olahraga, dan aneka atribut lainnya," kata dia kepada wartawan di kediamannya di Brebes, Senin (31/7/2023).
Baca juga: Pemkot Malang Berencana Gratiskan Seragam Sekolah
Dalam kuitansi pembayaran yang dilihat Kompas.com, tertanda stempel basah Toko Teratai. Toko tersebut berada di dalam SMA 2 Brebes.
Tertulis rincian sebesar Rp 1.733.000 untuk pembelian seragam ciri khusus sekolah, OSIS, Pramuka, serta atribut lainnya seperti logo sekolah, dasi, topi, dan sabuk. Kemudian kerudung tiga buah, dan kaus olahraga.
Menurutnya, harga tersebut cukup mahal dibanding harga di toko perlengkapan sekolah yang dijual di wilayah Brebes.
Dia merinci, untuk satu setel bahan seragam sekolah baik OSIS, pramuka dan seragam khusus dihargai masing-masing kisaran Rp 200.000. Kemudian orangtua harus mengeluarkan biaya untuk ongkos jahid.
"Lumayan mahal, karena belum harus mengeluarkan uang lagi untuk biaya jahit. Satu setel bisa mencapai Rp 100.000. Tiga setel Rp 300.000," katanya.
Menurutnya harga satu setel pakaian jadi OSIS dan pramuka di pertokoan umum tidak sampai Rp 200.000.
"Di toko perlengkapan sekolah itu seragam sudah jadi harganya paling cuma Rp 160.000," katanya.
Dia mengaku sebenarnya lebih memilih membeli seragam OSIS dan pramuka di luar sekolah. Namun karena seragam menjadi satu paket dengan daftar ulang, terpaksa membeli di koperasi sekolah.
"Jadi saat daftar ulang itu, saya disuruh ke koperasi. Saat itu harus bayar Rp 1,7 juta untuk beli seragam. Jadi memang daftar ulang dengan pembelian seragam itu satu rangkaian," pungkasnya.
Baca juga: Moratorium Penjualan Seragam Sekolah lewat Koperasi di Jatim
Waka Kesiswaan dan Sarpras SMA Negeri 2 Brebes, Kholidin menyatakan tidak memaksa wali murid untuk membeli seragam di toko yang dikelola pihak sekolah.
"Pengadaan seragam, kami tidak memaksakan membeli seragam. Siswa boleh membeli di luar. Ketika ada yang pesan maka kami layani. Jadi sekali lagi tidak ada pemaksaan," kata Kholidin ditemui Kompas.com di tempat kerjanya, Selasa (1/8/2023).
Kholidin mengakui harga bahan seragam ada selisih lebih mahal di luar pasaran mengingat kualitasnya lebih bagus.
"Harga memang ada selisih karena kami mengambil bahannya seperti jilbabnya lebih bagus," kata Kholidin.
Selain itu, alasan utama harga dipatok lebih tinggi karena sebagai subsidi silang untuk memberikan seragam gratis kepada siswa yang tidak mampu.
"Jadi subsidi silang untuk siswa yang tidak mampu. Dan kami juga memberikan gratis kepada siswa tidak mampu. Dan tahun ajaran baru ini ada 11 siswa yang diberitakan seragam gratis," pungkas Kholidin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.