"Pengin sekolah lagi. Tapi, enggak mau di sekolah lama, malu. Penginnya sekolah lagi tapi bisa sambil kerja seperti kejar paket C," kata Faiq.
Ibu Faiq, Azizah mengaku, karena ekonomi yang sulit membuat belum bisa membayar tunggakan sekolah anaknya.
"Dari mana uangnya. Buat makan saja susah. Bayar kontrakan juga bingung," kata Azizah.
Azizah mengaku, pernah datang ke sekolah bersama suaminya. Ia bermaksud meminta keringanan.
Namun, pihak sekolah tetap meminta agar dirinya melunasi tunggakan.
Sementara meski sudah sekitar 7 bulan keluar dari sekolah, Azizah menyebut pihak sekolah sekalipun tidak pernah berkunjung ke rumahnya.
"Dari pihak sekolah tidak pernah datang. Pernah sekali guru ke rumah hanya waktu kelas 1 saat baru masuk sekolah," kata Azizah.
Azizah mengaku, lupa berapa persisnya tunggakan biaya sekolah anaknya.
Seingatnya tunggakan itu berupa iuran gedung waktu kelas 1 yang belum lunas ditambah SPP bulanan dengan total sekitar Rp 2 jutaan.
Baca juga: Ijazah Siswi Madrasah Negeri di Brebes Tertahan 2 Tahun, Belum Bisa Bayar Syukuran Kelulusan
"Mungkin sekitar Rp 2 jutaan. Tapi, lupa berapa persisnya," kata Azizah.
Guru BK MAN 1 Brebes, Gusti Purwaningrum didampingi Wakasek Bidang Humas MAN 1 Brebes Diana, membantah jika pihaknya tidak pernah memberikan toleransi.
"Kita ada toleransi. Yang seperti itu kami upayakan ada bantuan. Kadang-kadang dari guru pribadi juga ada. Jadi, semua itu tidak betul," kata Purwaningrum.
Purwaningrum juga membantah jika pihaknya tidak pernah melakukan kunjungan ke rumah Faiq.
"Pernah juga orangtua bapak ibu kita panggil. Kita kasih solusi dan semangat, hingga akhirnya enggak tahu kenapa itu (memilih keluar)," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.