Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Pak Jokowi, Tolong Bangun Sekolah supaya Kami Tak Jalan Kaki Jauh Lagi"

Kompas.com - 28/07/2023, 11:19 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Sejumlah siswa Sekolah Dasar Inpres (SDI) Bura Bekor di Kampung Borablupur, Dusun Gade, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa berjalan kaki menembus perbukitan demi menuju sekolah induk mereka.

Sebab, gedung darurat yang biasa mereka gunakan untuk belajar rusak akibat terjangan angin.

Baca juga: Kisah Putri, Anak Petani Jagung di Sumbawa Barat yang Lolos Kuliah Gratis di UGM, Biasa Belajar Sambil Gembalakan Ternak

Setiap pagi, para siswa harus menyingkirkan kantuk dan berangkat pukul 05.30 Wita dari rumah mereka, Desa Bura Bekor.

Siswa-siswa berjalan kaki lebih kurang selama satu jam untuk tiba di sekolah sebelum bel masuk berbunyi.

Baca juga: Kisah Usman, Guru di Pedalaman Flores Timur, Jalan Kaki 5 Kilometer Susuri Hutan untuk Mengajar

“Sekolah kami rusak diterjang angin, jadi kami harus berjalan kaki sejauh dua kilometer ke sekolah. Kalau adik-adik kami kelas satu sampai tiga mereka belajar di rumah warga,” ucap Yuliana Nona Ida, siswa kelas IV SDI Blora Blupur, Jumat (28/7/2023).

Tiga tahun jalan kaki

Foto: Siswa Sekolah Dasar Inpres (SDI) Bura Bekor di Kampung Borablupur, Dusun Gade, Desa Bura Bekor Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa belajar di rumah wargaSerafinus Sandi Hayon Jehadu/Kompas.com Foto: Siswa Sekolah Dasar Inpres (SDI) Bura Bekor di Kampung Borablupur, Dusun Gade, Desa Bura Bekor Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa belajar di rumah warga

Menurut Yuliana, kondisi tersebut sudah terjadi selama tiga tahun. Selama itu pula, mereka harus menahan lelah karena harus pulang pergi berjalan kaki naik turun bukit.

Sementara siswa kelas satu hingga tiga memanfaatkan tiga rumah warga di kampung tersebut.

Yuliana menuturkan, perjalanan ke sekolah induk bukan hal mudah bagi anak sekecil mereka. Kadang mereka terpeleset ketika musim hujan.

“Ini sudah tiga tahun kami alami kondisi seperti ini, kami sudah capek sekali. Tiap ke sekolah harus naik turun bukit,” ucapnya.

Baca juga: Perjuangan Zidan, Anak Kuli Bangunan di Bandung yang Lolos Bintara Polri

Para siswa berharap Presiden Joko Widodo bisa membangun gedung sekolah di kampungnya.

“Pak Jokowi, Pak Panglima TNI, Pak Kapolri, tolong bangunkan sekolah supaya kami tidak jalan kaki jauh lagi,” pintanya.

Robohnya bangunan darurat

Yosep Nong (40), warga setempat, menuturkan, mulanya bangunan darurat sebagai tempat anak-anak sekolah sudah dibangun di kampung tersebut.

Namun, baru enam bulan berdiri, tempat itu roboh akibat diterjang angin kencang.

“Sejak saat itu beberapa para siswa di kampung kami terpaksa belajar di rumah warga,” ujarnya.

Baca juga: Kisah SD Negeri di Lumajang, Hanya Punya 4 Siswa Baru, Kelas VI Cuma Ada 2 Siswa

Halaman:


Terkini Lainnya

Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com