Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Benteng Vastenburg Solo yang Disita Kejagung, Dibangun Tahun 1775

Kompas.com - 28/07/2023, 10:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah titik di Benteng Vastenburg Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), disita Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Pusat (Jakpus) pada Rabu (26/7/2023).

Penyitaan terlihat dari isi plakat yang terpasang di sejumlah titik, yang tertera tulisan, "Tanah dan Bangunan ini Beserta Isinya Disita Eksekusi oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat".

Penyitaan berkaitan dengan perkara Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Keuangan dan Dana Investasi oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang menjerat Benny Tjokrosaputro.

Selain Benteng Vastenberg, penyitaan aset juga dilakukan di tanah dan bangunan tempat wisata waterboom di kawasan Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

Baca juga: Buntut Aset Terpidana Kasus Jiwasraya di Solo Disita Kejaksaan, Izin Kegiatan di Benteng Vastenburg Dialihkan

Sejarah Benteng Vasteburg

Vastenburg adalah salah satu dari 275 benteng yang dibangun Kolonial Belanda di awal keberadaannya di Nusantara.

Benteng Vastenburg didirikan Gubernut Jenderal Baron Van Imhoff tahun 1775 hingga 1779 atau 32 tahun setelah berdirinya Keraton Surakarta yang menjadi pusat Kerajaan Mataram baru.

Dikutip dari uns.ac.id, Vasteburg awalnya diberi nama Fort De Grootmoedigheid. Vasteburg sendiri berarti istana yang dikelilingi tembok kuat.

Bangunan tersebut digunakan pasukan Belanda untuk mengawasi aktivitas Keraton Surakarta sejak Pemerintahan Paku Buwono III.

Hal tersebut diperkuat dengan lokasinya yang berada di antara Keraton Kasunan Surakarta dengan rumah Gubernur Belanda. Bahkan disebutkan dulu terdapat satu meriam kuno yang diarahkan tepat ke keraton.

Baca juga: 42 Bidang Tanah di Solo dan Sukoharjo Disita Kejagung, Termasuk yang Berada di Kawasan Benteng Vastenburg

Selain itu, penempatan benteng di lokasi tersebut untuk memecah tiga teritori yakni perkampungan Arab di sebelah barat, perkampungan Cina di sebelah utara-timur dan keraton di sebelah selatan.

Ada ketakutan dari pihak VOC, ketiga kekuatan tersebut bergabung dan mengancam hegomoni VOC.

Bentuk Benteng Vastenburg sama dengan dengan benteng-benteng lain yang dibangun Belanda yakni bujur sangkar dengan ujung terdapat ruangan yang sama untuk tekhnik peperangan yang disebut seleka (bastion).

Pintu masuk berada di barat dan timur dengan jembatan jungkit. Bangunan juga terdiri dari beberapa barak yang terpisah.

Sementara di tengah, terdapat lahan terbuka yang cukup luas untuk pasukan dan apel bendera.

Baca juga: Kuliner Langganan Jokowi Ikut Meriahkan Festival Kuliner Legendaris di Benteng Vastenburg Solo

Pada tahun 1942, Belanda menyerahkan benteng tersebut ke tentara Jepang bernama T Maze. Lalu pada tahun 1945, saat Indonesia merdeka, Benteng Vasteburg jatuh ke pangkuan Indonesia dan dimiliki oleh pihak sipil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Regional
Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Regional
Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Regional
Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Regional
Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Regional
Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Regional
Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Regional
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com