Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Mulai Berdatangan untuk Melihat Fenomena Embun Es di Dieng

Kompas.com - 28/07/2023, 09:52 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Wisatawan mulai banyak berdatangan untuk melihat embun es di kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Hal itu menyusul meningkatnya intensitas kemunculan embun es dalam beberapa hari terakhir.

"Dengan munculnya beberapa kali embun es, wisatawan yang penasaran pagi ini sudah banyak yang berburu," kata Kepala UPT Wisata Dieng Sri Utami melalui pesan singkat, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Dieng Kembali Membeku Pagi Ini, Suhu Minus 5 Derajat Celsius, Embun Es Lebih Tebal

Sri Utami memperkirakan, pada akhir pekan ini, jumlah wisatawan yang ingin melihat embun es bakal semakin meningkat.

"Biasanya kalau masuk musim kemarau, suhu turun dan fenomena embun beku muncul," ujar Sri Utami.

Lebih lanjut Sri Utami mengingatkan, bagi wisatawan yang akan ke Dieng untuk menggunakan jaket dan perlengkapan pendukung lainnya.

"Pakai jaket tebal atau baju hangat, sarung tangan dan penutup kepala," kata Sri Utami.

Wisatawan juga disarankan makan dan minum yang cukup karena suhu udara bisa mencapai di bawah 0 derajat celsius.

"Makan dan minum yang hangat dan cukup. Di sini tersedia kentang goreng maupun minuman khas, yaitu purwaceng atau minuman hangat yang lain," ujar Sri Utami.

Agar tidak melewatkan kemunculan embun es, wisatawan disarankan berangkat pagi hari atau menginap di Dieng.

"Menginap di Dieng atau berangkat pagi agar bisa melihat fenomena ini ketika muncul biasanya mulai 05.30 WIB sampai pukul 06.00 WIB. Kalau hari ini sampai pukul 06.30 WIB masih tebal, belum mencair," kata Sri Utami.

Diberitakan sebelumnya, kawasan dataran tinggi Dieng kembali diselimuti embun es, pagi ini. Fenomena alam ini sudah terjadi di tiga hari terakhir ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com