KUPANG, KOMPAS.com- Kisah haru mewarnai wisuda dan pelepasan peserta didik Kelompok Bermain Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bunga Mawar Desa Letbaun, Kecamatan Semau Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (17/6/2023).
Satu dari 12 anak didik terpaksa harus diwisuda di rumahnya yang berjarak sekitar dua kilometer karena mengalami sakit jantung.
Baca juga: Kisah Jet Hawk TNI AU Nyaris Tembak Jatuh Pesawat Hornet di Atas Kupang
Bocah yang bernama Jenifer Katu Lote, hanya dirawat seadanya di rumah sang nenek.
Sebelumnya, acara wisuda yang berlangsung di Kantor Kepala Desa Letbaun itu awalnya tampak meriah.
Namun, suasana berubah haru ketika Koordinator Pengelola PAUD, Maria Dubu Dari menjelaskan terkait salah satu anak didik yang tidak bisa hadir dan diwisuda.
Maria menjelaskan, Jenifer itu tidak bisa hadir karena sedang dalam kondisi sakit.
Baca juga: 26 Jemaah Haji Dirawat di Madinah, Didominasi Sakit Jantung, Paru, dan Demensia
"Harusnya yang diwisuda 12 orang. Tapi salah satu dari mereka sedang sakit. Padahal dia mati-matian harus wisuda. Harus pakai toga," jelas Maria, Sabtu.
Kesedihan dirasakan juga oleh seluruh hadirin. Mengingat sakit yang diderita bocah yang dikenal ceria dan pintar itu cukup parah.
Sejak kecil, Jenifer didiagnosis menderita sakit jantung. Dan, beberapa hari belakangan, sakit jantungnya kambuh.
Baca juga: Dosen Unair: Cek Gejala Gangguan Irama Jantung dan Pencegahannya
Kepala Desa Letbaun, Carlens Herison Bising dan Yarit Timung yang hadir mewakili Camat Semau menyarankan agar hadirin mengunjungi Jenifer sekaligus mewisuda dia di kediamannya.
Suasana begitu haru, bahkan Jenifer ikut meneteskan air mata ketika dipakaikan toga dan sertifikat lulus, boneka, dan bunga dari pengelola PAUD.
Sambil berurai air mata, Jenifer berusaha tersenyum, meski tampak kesulitan bernapas. Kedua kakinya pun tampak membengkak.
Sang ibu, Karolina Katulote mengungkapkan, pihaknya kesulitan untuk mengobati anaknya karena kesulitan ekonomi.
Mereka pun belum memiliki administrasi kependudukan, terutama BPJS. Mengingat mereka masuk kategori keluarga miskin.
Bunda PAUD Desa Letbaun, Dewi Rahayu Sukmawati Gah langsung meminta kepala desa dan aparat untuk membantu mengurus adminduk dan BPJS Jenifer agar bisa segera mendapat perawatan medis.
"Ini urgen sekali sehingga kami minta pemerintah desa untuk memberikan perhatian khusus. Harus ditangani segera karena kondisinya sudah memrihatinkan," kata Dewi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.