Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ESDM: Lokasi Tambang Grobogan yang Tewaskan Dua Warga Masuk Kawasan Terlarang Untuk Ditambang

Kompas.com - 07/06/2023, 20:23 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 


GROBOGAN, KOMPAS.com - Dinas ESDM Provinsi Jateng menyebut penambangan batu manual yang memakan dua korban jiwa di Desa Terkesi, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sebagai aktivitas penambangan liar atau ilegal.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, lokasi tebing longsor masih bersebelahan dengan bekas penambangan ilegal yang pada Mei 2015 silam pernah disidak hingga ditutup Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Saat itu, ESDM Provinsi Jateng menyebut wilayah tersebut dilarang untuk penambangan karena termasuk dalam kawasan karst Sukolilo.

Kepala Cabang Dinas ESDM Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto mengatakan, lokasi kejadian adalah wilayah yang dilarang untuk ditambang karena termasuk Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo.

Baca juga: Tambang di Grobogan yang Tewaskan Dua Warga Bersebelahan dengan Tambang yang Pernah Ditutup Ganjar Pranowo

"Tidak bisa diizinkan untuk ditambang atau dilarang untuk penambangan karena kawasan lindung geologi. Jadi, tidak dibenarkan jika ada yang memperbolehkan ditambang manual. Penambangan manual pun tidak dibenarkan," tegas Teguh, saat dihubungi melalui ponsel, Rabu (7/6/2023).

Teguh pun mengamini lokasi penambangan manual yang longsor masih bersebelahan dengan bekas penambangan ilegal seluas 2 hektar yang pada Mei 2015 silam pernah disidak hingga ditutup Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Dalam penertiban bersama Polres Grobogan ketika itu, dua alat berat beserta dua operatornya diamankan.

"Ini tim saya masih diterjunkan ke lokasi," kata Teguh.

Perangkat Desa Terkesi, Bukori menyampaikan, aktivitas penambangan batu manual di lokasi longsor sudah menjadi mata pencaharian warga setempat selama belasan tahun.

Terlihat jelas, tebing batu sudah banyak berkurang hingga cekung akibat dikepras penambangan.

"Memang Pemdes Terkesi tidak cawe-cawe. Jika manual dibiarkan saja, namun tetap diberi imbauan untuk berhati-hati. Ini urusan perut dan itu tanahnya milik banyak warga. Istilahnya mereka kerja bareng. Batu yang dikumpulkan dengan alat seadanya diangkut truk dan dijual Rp 350.000," terang Bukori.

Baca juga: Dua Warga Tewas Dihujani Longsoran Tambang Batu Setinggi 15 Meter di Grobogan, Satu Truk Hancur

Kepala Desa Terkesi Munirul Khakim mengatakan, kedua korban menderita luka serius akibat dihujani batu berukuran besar dari tebing setinggi sekitar 15 meter.

Sebelum kejadian, pada pukul 09.00, keduanya tengah menggali dasar tebing batu secara manual.

Reruntuhan batu yang dikumpulkan dengan peralatan seadanya seperti linggis dan belencong itu kemudian diangkut di atas dump truk yang mengantre.

Saat itu ada dua truk terparkir di sana.

"Namun, nahas, baru terkumpul sedikit batu di atas satu truk, longsor terjadi dan menimpa keduanya. Satu truk pun hancur dan terguling. Untuk sopir masih nunggu di luar lokasi jadi aman," ungkap Munirul di lokasi kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com