SEMARANG, KOMPAS.com - Keluarga korban mutilasi dan pengecoran di toko air minum AHS Arga Tirta di Jalan Mulawarman, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, mengaku masih sangat terpukul atas kejadian itu.
Tulus Hutagalung, salah satu keluarga korban mengaku masih kesal meski tersangka Husen sudah minta maaf. Menurutnya, minta maaf tersangka Husen hanya alibi semata.
“Soal minta maaf tersangka (yang mengaku) menyesal, seperti itu alibi dia lah,” tutur Tulus kepada awak media usai pra rekonstruksi atau reka ulang kasus di tempat kejadian perkara, Jumat (12/5/2023) sore.
Baca juga: 5 Pengakuan Husen Pelaku yang Mutilasi dan Cor Bosnya di Semarang, Sempat Mengatakan Tak Menyesal
Keluarga awalnya berniat memaafkan tersangka bila sejak awal Husen mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya.
Namun pada Rabu (10/5/2023), dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Husen mengungkapkan rasa puas telah membunuh korban.
Pernyataan Husen yang tidak menyesali perbuatan biadabnya itu membuat Tulus dan keluarga korban jengkel. Pihaknya akan menempuh jalur hukum dengan mendorong hukuman terberat.
“Karena sebenarnya kami itu memaafkan, tapi kami lihat diwawancara pertama tak ada penyesalan di situ kami agak jengkel, merasa puas katanya, itu yang kami sesalkan. Sebenarnya kami manusia biasa, bisa memaafkan, tapi kalau dia seperti itu kami akan lakukan (upaya) hukum yang berlaku di Indonesia dan mendukung aparat tindak seberatnya,” tegasnya.
Tulus mewakili keluarga korban Irwan mengapresiasi Polri yang berhasil menangkap Husen.
Selanjutnya kasus hukum ini akan keluarga serahkan ke kepolisian dengan pendampingan Pemuda Batak Bersatu (PBB).
“Dari PBB nanti divisi hukumnya, Pak Manurul, pendampingan sampai kasus selesai dan sampai (tersangka mendapat) hukuman seberatnya,” katanya.
Lebih lanjut ia menuturkan, korban terbilang aktif di PBB karena marga Hutagalung termasuk di dalamnya. Sehingga segala Tindakan hukum yang berkaitan dengan anggota akan didampingi oleh tim hukum PBB.
“Korban sering ikut perkumpulan, kemarin tanggal 30 itu korban itu masih kumpul sama kita di arisan perkumpulan, saya lihat enggak ada kelainan. Maka kita terpukul sekali, termasuk istrinya, lagi sakit makanya kita tidak libatkan istrinya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, usai pra rekonstruksi, Husen mengungkapkan permintaan maafnya kepada keluarga korban, keluarganya, dan kepolisian atas perbuatannya yang memicu keributan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.