Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Ekor Paus Terdampar di Bali dalam Waktu Berdekatan, Ini Penjelasan BKSDA

Kompas.com - 10/04/2023, 13:46 WIB
Hasan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JEMBRANA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga ekor paus ditemukan mati terdampar di perairan Provinsi Bali dalam waktu yang berdekatan selama sepekan terakhir.

Pertama, paus edeni ditemukan dalam keadaan mati terdampar di Pesisir Pantai Batu Lumbang, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (1/4/2023).

Kemudian paus sperma terdampar di Pantai Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Rabu (5/4/2023). Paus tersebut dalam kondisi masih hidup.

Baca juga: Paus Mati yang Terdampar di Pantai Yeh Leh Bali Terindikasi Sakit

Oleh warga dan petugas, paus itu didorong kembali ke laut. Namun, paus kembali terdampar di Pantai Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, dalam keadaan mati.

Terakhir, paus jenis sperma kembali ditemukan mati di Pantai Yeh Leh, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (8/4/2023).

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Agus Budi Santosa menjelaskan fenomena paus terdampar di sejumlah pantai di Bali sepekan terakhir. Ada sejumlah hal yang mempengaruhi terdamparnya mamalia laut seperti paus.

"Laut Bali menjadi jalur migrasi tahunan mamalia laut," jelasnya, Senin (10/4/2023).

Mamalia raksasa itu, diduga terdampar karena adanya kebisingan suara di laut, perubahan cuaca ekstrem, perubahan kontur laut dan arus, serta bencana alam.

Baca juga: BERITA FOTO: Terdampar di Pantai Bali, Bangkai Paus Sperma Akan Dikubur

Ia mencontohkan seperti yang terjadi di laut Bahamas, Amerika Serikat pada 2000, ditemukan paus yang terdampar dan diduga penyebabnya akibat pengaruh suara dari sonar yang digunakan Angkatan Laut.

Bukti-bukti lainnya dari pengaruh akibat sonar yang dihasilkan ini disebutkan oleh sejumlah pakar, seperti and Martin (1989), Simmonds and Lopez-Jurado (1991), Frantzis (1998) dan Frantzis and Cebrian (1999).

"Mereka menganggap bunyi keras yang ditimbulkan oleh aktifitas militer ini telah menyebabkan terdamparnya paus jenis beaked di Pulau Canary dan Laut Ionia," jelasnya lagi.

Ia menambahkan, paus jenis sperma mengalami perubahan kelakuan dalam vokalisasi dalam merespons sonar ini.

Baca juga: Bangkai Paus Sperma Kembali Ditemukan Terdampar di Pantai Bali

Berikutnya, perubahan cuaca ekstrem dan perubahan kontur laut dan arus yang ekstrim juga menjadi penyebab paus terdampar ke pesisir pantai.

"Salah satu contohnya terjadi di Purbalingga, Jawa Timur, pada tahun 2016. Saat itu 32 ekor paus terdampar dalam waktu yang berdekatan," ungkapnya.

Bencana alam juga menjadi faktor penyebab paus terdampar.

"Paus memiliki naluri terhadap bencana alam, mereka akan mencari tempat berlindung yang menyebabkan tersesat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Regional
Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com