KOMPAS.com - Dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, bikin geger.
Selain mengaku mampu melipatgandakan uang, pria bernama Tohari alias Mbah Slamet (45) itu diduga membunuh 10 orang. Mayat korban ditemukan di kebun di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Senin (3/4/2023).
Kasus ini terbongkar usai keluarga salah satu korban melapor ke polisi lantaran korban berinisial PO (53) tak bisa dihubungi.
Berikut lima fakta seputar dukun pengganda uang di Banjarnegara yang diduga membunuh 10 orang.
Baca juga: Kesal Ditagih Rp 70 Juta, Dukun Pengganda Uang Racuni Korbannya dengan Potas
Praktik penggandaan uang Mbah Slamet dimulai sejak lima tahun lalu.
"Berdasarkan keterangan tersangka, dia baru lima tahun menjadi orang pintar," ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Senin, dikutip dari Kompas TV.
Lalu, seperti apa sosok Mbah Slamet? Kepala Desa Balun Mahbudiono mengatakan, Mbah Slamet jarang bergaul dengan warga.
"Orangnya jarang kelihatan, intinya jarang bermasyarakat. Pekerjaan sesungguhnya juga kurang tahu," ucapnya, Senin.
Menurut Mahbudiono, pemerintah desa tidak mengetahui berapa jumlah tamu yang datang ke rumah Mbah Slamet.
Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Mengaku Korbannya 5 Orang Bukan Satu
Setelah dihebohkan dengan temuan satu jenazah korban Mbah Slamet, warga Desa Balun kembali dibuat geger usai adanya penemuan mayat-mayat lain yang diduga korban pembunuhan dukun pengganda uang itu.
AKBP Hendri Yulianto menuturkan, berdasarkan hasil penyidikan, polisi menguak sembilan korban lainnya. Jika digabung dengan korban berinisial PO, total jumlah korban Mbah Slamet sebanyak 10 orang.
"Awalnya pengakuan tersangka lima orang. Ketika sampai TKP, bertambah empat orang. Jadi seluruhnya 10 orang," ungkapnya, Senin, dilansir dari Kompas TV.
Akan tetapi, Hendri belum bisa menyampaikan kapan korban-korban tersebut meninggal.
"Pemeriksaan kita belum sampai ke sana. Tadi pemeriksaan kami baru siapa saja yang menjadi korban pembunuhan tersangka. Jadi fokusnya ke sana," tuturnya.