Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Beraksi sejak 5 Tahun Lalu, Diduga Bunuh 10 Orang

Kompas.com - 04/04/2023, 16:09 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, bikin geger.

Selain mengaku mampu melipatgandakan uang, pria bernama Tohari alias Mbah Slamet (45) itu diduga membunuh 10 orang. Mayat korban ditemukan di kebun di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Senin (3/4/2023).

Kasus ini terbongkar usai keluarga salah satu korban melapor ke polisi lantaran korban berinisial PO (53) tak bisa dihubungi.

Berikut lima fakta seputar dukun pengganda uang di Banjarnegara yang diduga membunuh 10 orang.

Baca juga: Kesal Ditagih Rp 70 Juta, Dukun Pengganda Uang Racuni Korbannya dengan Potas

1. Mbah Slamet jadi dukun pengganda uang sejak lima tahun lalu

Konferensi pers pembunuhan oleh dukun penggadam uang di Mapolres Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN Konferensi pers pembunuhan oleh dukun penggadam uang di Mapolres Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).

Praktik penggandaan uang Mbah Slamet dimulai sejak lima tahun lalu.

"Berdasarkan keterangan tersangka, dia baru lima tahun menjadi orang pintar," ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Senin, dikutip dari Kompas TV.

Lalu, seperti apa sosok Mbah Slamet? Kepala Desa Balun Mahbudiono mengatakan, Mbah Slamet jarang bergaul dengan warga.

"Orangnya jarang kelihatan, intinya jarang bermasyarakat. Pekerjaan sesungguhnya juga kurang tahu," ucapnya, Senin.

Menurut Mahbudiono, pemerintah desa tidak mengetahui berapa jumlah tamu yang datang ke rumah Mbah Slamet.

Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Mengaku Korbannya 5 Orang Bukan Satu

2. Mbah Slamet diduga bunuh 10 orang

Setelah dihebohkan dengan temuan satu jenazah korban Mbah Slamet, warga Desa Balun kembali dibuat geger usai adanya penemuan mayat-mayat lain yang diduga korban pembunuhan dukun pengganda uang itu.

AKBP Hendri Yulianto menuturkan, berdasarkan hasil penyidikan, polisi menguak sembilan korban lainnya. Jika digabung dengan korban berinisial PO, total jumlah korban Mbah Slamet sebanyak 10 orang.

"Awalnya pengakuan tersangka lima orang. Ketika sampai TKP, bertambah empat orang. Jadi seluruhnya 10 orang," ungkapnya, Senin, dilansir dari Kompas TV.

Akan tetapi, Hendri belum bisa menyampaikan kapan korban-korban tersebut meninggal.

"Pemeriksaan kita belum sampai ke sana. Tadi pemeriksaan kami baru siapa saja yang menjadi korban pembunuhan tersangka. Jadi fokusnya ke sana," tuturnya.

Baca juga: Polisi Temukan 10 Mayat Diduga Korban Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Terkubur di Kebun Milik Pelaku

 

3. Korban berasal dari sejumlah daerah

Sejumlah kantong berisi mayat yang ditemukan jajaran Kepolisian Resor Banjarnegara bersama sukarelawan dari lokasi perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO/KOMPAS.ID Sejumlah kantong berisi mayat yang ditemukan jajaran Kepolisian Resor Banjarnegara bersama sukarelawan dari lokasi perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).

Hendri menjelaskan, berdasarkan identifikasi sementara, dua dari sepuluh jenazah tersebut diduga adalah perempuan. Hal ini diketahui setelah petugas menemukan pakaian dalam wanita.

Sementara itu, menurut pengakuan tersangka, korbannya berasal dari sejumlah daerah, yakni satu orang dari Palembang, dua dari Yogyakarta, dan satu dari Sukabumi.

"Kemudian yang lainnya itu sampai saat ini tersangka masih lupa, mungkin besok akan kita lanjutkan lagi untuk mengidentifikasi korban-korban lainnya," jelasnya.

Mengenai korban, Kepala Desa Balun Mahbudiono mengungkapkan bahwa pihaknya pernah menerima laporan orang hilang dari Palembang.

"(Pernah menerima laporan) orang hilang sudah sekitar setahun lalu yang dari Palembang, sudah ditangani polisi," terangnya.

Baca juga: Pengakuan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara yang Bunuh Korbannya Pakai Minum Campur Potas, Janjikan Korbannya Rp 5 Miliar

4. Terbongkarnya kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara bunuh korban

Proses evakuasi mayat di kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023).HANDOUT Proses evakuasi mayat di kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023).

Terkuaknya kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara ini bermula dari adanya laporan keluarga korban ke polisi. Korban tersebut berinisial PO, warga Sukabumi, Jawa Barat.

PO tiba di rumah Mbah Slamet pada 23 Maret 2023. Ia sendirian pergi ke Banjarnegara untuk menagih uang Rp 70 juta yang diserahkannya kepada Mbah Slamet.

Setiba di rumah tersangka, PO sempat mengirim pesan WhatsApp kepada anaknya.

"Ini di rumahnya Pak Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek. Misal ayah tidak ada kabar sampai hari Minggu, datang langsung ke lokasi bersama aparat," beber Hendri menirukan isi pesan tersebut.

Keesokan harinya, ternyata korban tak bisa dihubungi karena ponselnya tak aktif. Berbekal keterangan anak korban yang pernah bertandang ke rumah sang dukun, polisi lantas mendatangi rumah Mbah Slamet.

Polisi meringkus Mbah Slamet di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Baca juga: Ada 11 Mayat Diduga Korban Dukun Pengganda Uang, Kades Balun Mengaku Pernah Terima Laporan Orang Hilang

5. Kesal ditagih, Mbah Slamet racuni korban

Pemakaman korban pembunuhan dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanyasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore. KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN Pemakaman korban pembunuhan dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanyasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore.

Tersangka membunuh PO karena kesal terus ditagih. Padahal, ia sudah menyerahkan uang Rp 70 juta kepada Mbah Slamet. Uang itu diberikan secara bertahap. Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang PO menjadi Rp 5 miliar.

"Korban sudah menyerahkan mahar berkali-kali, tapi harapan menggandakan uang tidak didapatkan," papar Hendri, Senin.

Sewaktu PO mendatangi rumah tersangka, Mbah Slamet memberikan minuman kepada korban. Ia beralasan itu merupakan bagian dari ritual. Ternyata, minuman tersebut sudah dicampur potas atau racun ikan.

"Setelah berkali-kali ditagih, tersangka kesal. Kemudian, tersangka memberi minuman berisi potas kepada korban. Selanjutnya jasad korban dikubur di jalan menuju hutan," urainya.

Jasad PO dikubur di lokasi yang sama dengan sembilan korban lainnya. Lokasi kuburan korban merupakan lahan milik dukun pengganda uang itu.

Baca juga: Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Sempat Beri Pesan ke Anaknya: Misal Tak Ada Kabar, Datang Bersama Aparat

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus), Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com