Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Dugderan Semarang Mengeluh karena Tarif Parkir Mahal

Kompas.com - 20/03/2023, 15:35 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengeluh karena ulah juru parkir yang menarik retribusi Rp 5.000 di acara Dugderan yang diadakan setiap menjelang Bulan Ramadhan.

Padahal, dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 70 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Parkir di Tepi Jalan Umum untuk kendaraan roda dua adalah Rp 2.000.

Sementara, roda empat Rp 3.000 dan untuk roda enam Rp 15.000.

Baca juga: Cerita Pengendara Tong Setan di Pasar Dugderan Semarang: Risikonya Nyawa

Pengunjung acara Dugderan, Adi Mungkas mengatakan, saat mengunjungi acara tersebut dia diminta bayar juru parkir tarif Rp 5.000. Padahal dia hanya parkir sepeda motor.

"Kalau Rp 3.000 masih masuk akal, kali ini Rp 5.000 sudah seperti parkir mobil," jelasnya saat ditemui di lokasi, Senin (20/3/2023).

Adi mengaku tak mengetahui juru parkir tersebut resmi atau tidak. Menurutnya, banyak juru parkir yang tidak berseragam juga ikut menawarkan lokasi parkir.

"Banyak yang menawarkan lokasi parkir, menurut saya biaya segitu mahal banget," katanya.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Tradisi Dugderan di Kota Semarang Bakal Digelar Lebih Meriah

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Semarang Iswar Aminuddin mengaku sudah mendengar informasi tersebut. Saat ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang telah bergerak.

"Dishub sudah melakukan pemantauan di acara Dugderan sekarang," ujar Iswar.

Dishub Kota Semarang sudah diperintahkan untuk melakukan pemantauan kantong-kantong parkir yang ada di area acara Dugderan.

"Kita juga minta untuk mengawasi retribusi parkir agar sesuai dengan aturan yang berlaku," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com