Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengendara Tong Setan di Pasar Dugderan Semarang: Risikonya Nyawa

Kompas.com - 16/03/2023, 22:17 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pasar Dugderan Semarang kembali digelar setelah tiga tahun vakum akibat pandemi. Selain ada ratusan stan kuliner, terdapat pula wahana permainan seperti rumah hantu, kora-kora, bianglala, hingga ombak banyu.

Di antara banyaknya wahana permainan, ada satu wahana yang cukup unik. Namanya tong stand atau kerap disebut tong setan.

Suara motor meraung-raung terdengar dari ruang kayu yang membundar nan tinggi. Di samping itu, tampak segerombolan orang rela mengantre di depan loket untuk memasuki wahana satu ini.

Benar saja, atraksi motor di dalam ruang menyerupai tong ini dimainkan oleh orang yang profesional.

Baca juga: Gara-gara Kolam Ikan Terdampak Pembangunan Wahana Wisata, 2 Ormas di Banyumas Bentrok

Salah satu pengendara tong setan, Langgeng Yanuar mengaku, wahana permainan ini merupakan wahana paling ekstrem dibanding wahana lain. Pasalnya, arena tong setan ini memiliki tingkat kecuraman 95 derajat.

"Risikonya nyawa. Tapi sudah tahu kalau jatuh ya sudah risiko, nasib. Tapi memang seneng aja," jelas Langgeng kepada Kompas.com, Kamis (16/3/2023).

Lebih jelas Langgeng mengatakan, dirinya sudah menggeluti pekerjaannya ini sejak empat tahun lalu.

Berawal dari rasa penasaran, akhirnya Langgeng mencoba berlatih mengendarai motor di tong setan bersama kawannya.

"Dari kecil suka lihat tong setan, terus pengen tahu, kok bisa naik gimana. Lalu ada temen yang kerja di pasar malem, terus ikut," tutur pria asal Klaten ini.

Dalam menjalankan aksinya, Langgeng harus beratraksi memutari tong setan selama kurang lebih 15 menit.

Dirinya mengaku, selama menjadi pengendara tong setan tersebut, Langgeng pernah berkali-kali jatuh dari motor, bahkan mengalami patah tulang.

"Kalau jatuh, ya banyak, berkali-kali. Terus kepala pecah, tangan juga patah tulang," ucap Langgeng.

Baca juga: Hindari Kegaduhan Warga, Satpol PP Padang Turunkan Spanduk Wahana Uji Bertema Pengabdi Setan

Meski demikian, Langgeng tetap bersemangat menjalankan peran sebagai pengendara tong setan. Lantaran, omzet wahana tong setan ini bisa mencapai Rp 20 juta dalam satu hari.

"Semalam bisa sampai 20 juta, itu kalau ramai dan tidak hujan," tutur dia.

Lebih jelas Langgeng mengatakan, ada kunci rahasia dibalik aksinya yang ekstrem ini yakni dengan ketelatenan dan doa.

"Yang penting Bismillah," ucap Langgeng.

Sementara itu, salah satu pengunjung tong setan, Dara Puspita, mengaku, sangat senang bisa menonton atraksi tong setan. Dara menyebut, tong setan menjadi wahana paling seru dibanding wahana lain.

"Seru aja lihat tong setan. Saya sudah pernah lihat 5 sampai 6 kali," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Regional
Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Regional
Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI, sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI, sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Regional
Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com