Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Ricuh di Dogiyai Disebabkan Pembubaran Aksi Balap Liar di Bandara, 2 Polisi Terluka

Kompas.com - 13/03/2023, 17:45 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kapolres Dogiyai, Papua Tengah, Kompol Sarraju mengatakan, aksi kericuhan yang terjadi di wilayahnya pada Sabtu (11/3/2023) lalu, dipicu adanya pembubaran balapan liar di area Bandara Dogiyai.

Akibat kejadian tersebut, dua anggota Polres Dogiyai terluka akibat terkena panah.

Baca juga: Kapolres Dogiyai Dihujani Batu dan Anak Panah, 2 Anggotanya Terluka, Bermula Aksi Pemalangan dan Perusakan

"Awalnya ada sekelompok anak-anak main motor di landasan dan kemudian ditertibkan oleh Kopasgat. Dari situ mereka melakukan aksi pemalangan dan perusakan kendaraan yang lewat," ujar Sarraju saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (13/3/2023).

Menurut dia, saat itu polisi merespons laporan dari masyarakat yang kendaraannya dirusak oleh massa. Namun saat didatangi, massa justru berusaha menyerang polisi dengan batu dan panah.

Baca juga: Kronologi Yulianus Tewas Ditembak Polisi di Dogiyai Papua, Warga yang Marah Bakar Kios dan Truk

Sarraju menyampaikan, hingga kini belum ada satu orang pun yang ditangkap karena kejadian tersebut.

Tetapi ia menegaskan polisi akan memproses kejadian tersebut karena telah menyebabkan dua anggotanya terluka.

"Kita akan terus dalami dan mencari tahu siapa saja pelaku penyerangan tersebut," kata dia.

Sarraju memastikan, saat ini situasi keamanan bisa dikendalikan dan jalan Trans Papua yang sempat dipalang massa sudah bisa dilalui kembali.

"Sejak Minggu (12/3/2023) jalan sudah bisa dilalui, kita lakukan penjagaan di beberapa titik," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, kericuhan terjadi di Jalan Trans Nabire-Enarotali, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada Sabtu (11/3/2023).

Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas Berujung Amuk Massa di Dogiyai, Ratusan Bangunan Dibakar, Warga Mengungsi

Akibatnya, dua anggota polisi terluka ketika hendak membubarkan massa. Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju juga sempat dihujani batu dan anak panah.

“Pukul 17.20 WIT, Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju yang tiba di TKP dengan maksud ingin bertemu langsung dengan sekelompok pemuda itu, juga dihujani dengan panah dan batu sehingga Kapolres Dogiyai bersama anggota melakukan barikade di jalan masuk ke Kampung Ekimanida sambil melepaskan tembakan flash ball ke kerumunan massa, namun massa tidak menghiraukan,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignasius Benny Ady Prabowo, melalui keterangan tertulis, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com