Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 1 Pekan, Imigrasi Tangkap 1 WN Ukraina Pemilik KTP Diduga Palsu dan 5 WNA "Over Stay"

Kompas.com - 07/03/2023, 20:02 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Krisiandi

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali menangkap seorang warga negara Ukraina yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) diduga palsu, dan lima warga negara asing (WNA) melanggar izin tinggal atau over stay di Bali.

Penangkapan ini merupakan hasil operasi yang berlangsung selama satu pekan terakhir.

Operasi dilancarkan sejak isu keberadaan WNA yang bekerja secara ilegal hingga pelanggaran ketertiban lalu lintas menjadi sorotan.

"Sementara tindakan keimigrasian dalam satu minggu ini ada melakukan operasi terhadap WN Ukraina yang memiliki KTP. Hari ini ada 4 WN Nigeria yang over stay, dan satu WN Kazakhstan over stay," kata Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu, saat dihubungi pada Selasa (7/3/2023).

Baca juga: WNA yang Sering Langgar Lalu Lintas di Bali Diancam Dideportasi

Ia mengungkapkan, penangkapan terhadap WN Ukraina ini berawal dari operasi Intelijen imigrasi yang curiga dengan keberadaan turis asing tersebut di sebuah vila di Kuta, Badung, Bali.

Saat diperiksa, WNA itu ternyata mengantongi KTP dengan mencantumkan nama orang Indonesia.

Hanya saja, Anggiat belum membeberkan secara rinci identitas asli WN Ukraina dan motifnya memiliki KTP tersebut dengan alasan masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, kata Anggiat, petugas Imigrasi juga mengamankan seorang WN Suriah, berinisial Z (31), dengan kasus serupa di sebuah penginapan di Denpasar pada pertengahan Februari 2022 lalu.

"Kan mereka (WN Ukraina dan Suriah) memiliki KTP, bagaimana mereka memperoleh KTP siapa yang membantu mereka apakah mereka melakukan rekam KTP secara langsung atau gimana. Ini pendalamannya kita kerja sama dengan polisi dan Kejaksaan. Sementara orang asingnya (ditahan) di kita. Mereka diamankan dalam waktu yang berbeda yah," kata dia.

Anggiat mengatakan, pihak Imigrasi meyakini dugaan pemalsuan KTP ini dilakukan oleh sindikat.

Anggiat mengatakan untuk empat WN Nigeria dan satu WN Kazakhstan yang melanggar izin tinggal di Bali tersebut masih dalam proses untuk dilakukan tindakan pendeportasian.

Ia menambahkan, operasi penangkapan terhadap sejumlah WNA ini bukan semata-mata karena kasusnya tengah ramai di media sosial.

Baca juga: 2 WN Aljazair Curi Barang Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali karena Bisnisnya di Jakarta Bangkrut

Selama ini, pihaknya sudah melakukan pengawasan hingga penindakan terhadap sejumlah oknum WNA yang melanggar aturan hukum di Indonesia.

Hanya saja, operasi itu dilakukan secara diam-diam agar tetap menjaga kondusifitas pariwisata di Bali yang dalam momentum pertumbuhan.

"Kalau kita melakukan tindakan yang sangat represif dan terlihat di permukaan pasti ada efeknya tapi berbarengan dengan itu masyarakat bisa menilai bahwa dengan bertambahnya wisatawan asing gejolak tadi pasti bertambah terlihat di permukaan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com