Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kasus Anak Dipaksa Mengemis, Ada yang Dipukuli hingga Dirantai Jika Tak Bawa Uang

Kompas.com - 04/03/2023, 08:48 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video seorang nenek memukuli cucunya di dalam angkot, viral di media sosial.

Sang nenek adalah YY (47), warga Kota Padang. Sementara korban adalah cucunya sendiri, MR (10) yang tinggal dengannya selama 6 bulan terakhir sejak orangtuanya cerai.

YY tega menganiaya cucunya sendiri karena korban tak membawa uang banyak usai mengemis. Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan banyak luka di tubuh korban.

Selain di Kota Padang berikut 5 kasus anak dipaksa mengemis yang berhasil dirangkum Kompas.com:

1. Bocah di Aceh dirantai jika tak bawa uang

MS (9), dipaksa mengemis di jalan protokol dan warung kopi di Kota Lhokseumawe oleh ibu dan ayah tirinya.

MS tingga bersama ayah tirinya, MI (39) dan ibu kandungnua, UG (38) di Desa Tumpok Tengah, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.

Jika pulang tidak membawa uang, MS akan diikat dengan rantai besi oleh orangtuanya. MS juga dikurung dan kerap mendapatkan siksaan dari MI dan UG hingga jatuh sakit.

Kekerasan yang dialami MS diketahui oleh tetangganya yang kemudian melapor ke personel Babinda Koramil Banda Saki pada Rabu (18/9/2019) sore.

Polisi yang turun tangan menetapkan M dan U sebagai tersangka. Sementara MS tinggal dengan keluarga terdekat lainnya.

Baca juga: Suami Istri Paksa Anaknya Mengemis, Jika Menolak Akan Disiksa dan Diikat Rantai Besi

2. Bocah di Makassar dipaksa mengemis oleh ibu kandung

M (36) saat diperiksa penyidik PPA Polsek Panakkukang terkait dugaan eksploitasi dan kekerasan yang dilakukan terhadap anaknya, SR (9) di Polsek Panakkukang, Makassar, Selasa (3/12/2019).KOMPAS.com/HIMAWAN M (36) saat diperiksa penyidik PPA Polsek Panakkukang terkait dugaan eksploitasi dan kekerasan yang dilakukan terhadap anaknya, SR (9) di Polsek Panakkukang, Makassar, Selasa (3/12/2019).
SR (9), seorang anak di Makassar dipaksa menjadi pengemis oleh ibu kandungnya, M (36). Oleh sang ibu, SR didoktrin harus bekerja dan menghasilkan uang.

Setiap hari, SR harus setor paling sedikit Rp 50.000 kepada sang ibu. Bila tidak, ia akan dipukuli.

SR berangkat mengemis mulai jam 07.00 WIB dan pulang jam 22.00 WIB. Ia hanya mendapatkan makan sehari sekali yakni malam hari sepulang mengemis.

Hal tersebut berdampak pada kondisi psikologis RS yang sangat tertutup dan jarang tersenyum serta tak mengeluh.

Kasus SR terungkap setelah video M menganiaya anaknya viral di media sosial pada Senin (2/12/2019). Polisi mengamankan M dan melakukan tes kejiwaan pada pelaku.

Baca juga: Cerita Miris Bocah 9 Tahun Dipaksa Mengemis oleh Ibu Kandung, Mnimal Rp 50.000 hingga Hanya Diberi Makan 2 Kali

3. Anak di Palembang dipaksa mengemis oleh ibu

OK (21) ibu muda yang tega memukuli putranya sendiri lantaran tak mendapatkan uang dari hasil mengamen dan menjual tisu ketika berada di Polrestabes Palembang, Senin(11/10/2021).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA OK (21) ibu muda yang tega memukuli putranya sendiri lantaran tak mendapatkan uang dari hasil mengamen dan menjual tisu ketika berada di Polrestabes Palembang, Senin(11/10/2021).
OK (21), seorang ibu di Palembang, Sumatera Selatan ditangkap karena menganiaya anaknya sendiri, DM yang berusia 6 tahun pada Senin (11/10/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total Mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total Mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Regional
Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Regional
Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta 'Uang Jalan'

Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta "Uang Jalan"

Regional
Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Regional
Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Regional
Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Regional
Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Regional
Pj Gubernur Kaltim Prediksi Pemulihan Banjir Mahakam Ulu Makan Waktu Sebulan, Sistem Peringatan Dini Diperlukan

Pj Gubernur Kaltim Prediksi Pemulihan Banjir Mahakam Ulu Makan Waktu Sebulan, Sistem Peringatan Dini Diperlukan

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com