Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun di Padang Dianiaya Nenek, Orangtua Cerai, Dipaksa Mengemis dan Tubuh Penuh Luka

Kompas.com - 04/03/2023, 07:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - YY (47), seorang nenek di Kota Padang diamankan polisi usai videonya menganiaya seorang anak kecil di dalam angkot viral di media sosial pada Jumat (3/3/2023).

Korban tak lain cucunya sendiri, MR (10). Belakangan terungkap YY menganiaya MR karena hasil mengemis korban sedikit.

Dalam video yang beredar, korban terlihat duduk menyandar di speaker yang ada dalam angkot. Sementara neneknya di bangku penumpang mengenakan daster dan masker.

Ia terlihat mencubit pipi, bahu, telinga dan menarik rambut cucunya berulang kali.

Ibu rumah tangga tersebut ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di Padang Sarai, KecamatanKoto Tangah, Kota Padang pada Sabtu dini hari pukul 00.10 WIB.

Baca juga: Nenek Aniaya Cucu di Padang karena Hasil Mengemis Cuma Sedikit

Korban tinggal serumah dengan pelaku setelah ortunya cerai

Kapolsek Koto Tangan, AKP Afrino menyebut korban tinggal serumah dengan pelaku setelah orang tuanya bercerai

Selama enam bulan terakhir, korban yang tidak sekolah dipaksa sang nenek untuk mengemis atau meminta-minta di sejumlah tempat.

"Anak ini juga dipergunakan untuk kegiatan mengemis atau meminta-minta ke warung-warung di kawasan Permindo dan Pasar Raya Padang," beber Afrino.

Ia juga membenarkan korban dianiaya sang nenek di dalam angkot karena hasil mengemisnya sedikit.

Baca juga: Nenek Aniaya Cucu di Padang, Ditangkap Polisi Usai Videonya Viral

"Anak tersebut di suruh mengemis. Mungkin karena uang hasil mengemisnya sedikit atau tidak sesuai harapan maka dianiaya," ujar Afrino, Jumat (3/3/2023).

AKP Afrino menyebut petugas menemukan banyak luka di tubuh korban yang diduga karena dianiaya neneknya sendiri.

"Setelah kita lihat ada sekitar lebih kurang seratus bekas cubitan di tubuh korban yang merupakan cucu kandung dari pelaku. Sepertinya luka kemarin belum sembuh, dan datang lagi luka yang baru di tubuh anak ini," kata Kapolsek Koto Tangah, AKP Afrino.

Hasil interogasi, pelaku telah mengakui perbuatannya yang menganiaya cucunya saat berada di atas angkutan kota (angkot).

"Berdasarkan keterangan korban, neneknya sering memukul pakai tangan, dicubit sampai luka, dan dipukul mulutnya. Bisa kita lihat bekas cubitan, pukulan, termasuk bekas hantaman pakai dengkul," kata AKP Afrino.

Baca juga: Cerita Pilu Bocah 8 Tahun Dipaksa Mengemis oleh Nenek, Setor Rp 30.000 Per Hari jika Kurang Dipukuli

Kata dia, akibat hantaman dengkul yang dilakukan oleh neneknya saat berada di atas kendaraan angkutan umum, bibir bocah 10 tahun itu robek.

Ia membenarkan bahwa korban tinggal dengan pelaku setelah orangt tuanya bercerai. Keluarga ayah kandung korban sempat meminta MR tinggal bersama mereka, namun permintaan itu ditolak oleh YY.

"Berdasarkan penyelidikan, orang tua laki-laki atau papanya termasuk tantenya (saudara orang tua laki-laki korban), saya tanyakan kenapa anak ikut neneknya dan tidak ikut orang tua menjawab bahwa dirinya sudah berpisah dengan ibu dari anak tersebut," katanya.

"Korban bahkan sudah sering dijemput oleh orang tua laki-laki dan tantenya, tetapi neneknya tidak mau untuk menyerahkan anak tersebut," pungkasnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rahmadhani | Editor : Reni Susanti), Tribun Padang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Anies Sebut Rumahnya Sering Dipakai Pengajian | Kecelakaan Minibus Vs Bus di Tol Semarang

[POPULER NUSANTARA] Anies Sebut Rumahnya Sering Dipakai Pengajian | Kecelakaan Minibus Vs Bus di Tol Semarang

Regional
Pelestarian Batik Patron, Upaya Mengembalikan Ambarawa sebagai Sentra Batik Klasik

Pelestarian Batik Patron, Upaya Mengembalikan Ambarawa sebagai Sentra Batik Klasik

Regional
Selebgram Palembang Minta Maaf Usai Sebut Buka Lahan Lebih Mudah Dibakar, Mengaku Kesal karena Kabut Asap

Selebgram Palembang Minta Maaf Usai Sebut Buka Lahan Lebih Mudah Dibakar, Mengaku Kesal karena Kabut Asap

Regional
Tegaskan Tak Akan Intervensi, Partai Nasdem Dorong KPK Usut Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Tegaskan Tak Akan Intervensi, Partai Nasdem Dorong KPK Usut Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Regional
Polisi Selidiki Pembobolan Boks Server, Korban Rugi Peralatan Internet Senilai Rp 270 Juta

Polisi Selidiki Pembobolan Boks Server, Korban Rugi Peralatan Internet Senilai Rp 270 Juta

Regional
Minta Restu Ulama Kharismatik di Kudus, Cak Imin Targetkan 10 Juta Suara di Jateng

Minta Restu Ulama Kharismatik di Kudus, Cak Imin Targetkan 10 Juta Suara di Jateng

Regional
2 Fakta Baru Kasus 'Bullying' di Cilacap: Korban Membaik dan Proses Hukum Pelaku Berlanjut

2 Fakta Baru Kasus "Bullying" di Cilacap: Korban Membaik dan Proses Hukum Pelaku Berlanjut

Regional
LRT Bandung Raya Mulai Dibangun pada 2027

LRT Bandung Raya Mulai Dibangun pada 2027

Regional
16 Kelurahan di Kota Bima Alami Kekeringan Ekstrem, 21.803 Jiwa Kesulitan Air

16 Kelurahan di Kota Bima Alami Kekeringan Ekstrem, 21.803 Jiwa Kesulitan Air

Regional
Polisi Periksa 6 Saksi Kasus Siswi SMA Gantung Diri karena Foto Bugil Tersebar

Polisi Periksa 6 Saksi Kasus Siswi SMA Gantung Diri karena Foto Bugil Tersebar

Regional
Kantor Bupati Seram Bagian Barat Sempat Disegel Tenaga Honorer yang Tuntut Pembayaran Gaji

Kantor Bupati Seram Bagian Barat Sempat Disegel Tenaga Honorer yang Tuntut Pembayaran Gaji

Regional
Anies Baswedan Singgung Harga-harga Saat Ini Mahal, Masyarakat Diajak untuk Melakukan Perubahan

Anies Baswedan Singgung Harga-harga Saat Ini Mahal, Masyarakat Diajak untuk Melakukan Perubahan

Regional
Penyelenggara MotoGP Siaga Antisipasi Kebakaran 5 Bukit Dekat Sirkuit Mandalika

Penyelenggara MotoGP Siaga Antisipasi Kebakaran 5 Bukit Dekat Sirkuit Mandalika

Regional
Detik-detik Perempuan Digigit Komodo di Pulau Rinca, Korban Dilarikan ke RS

Detik-detik Perempuan Digigit Komodo di Pulau Rinca, Korban Dilarikan ke RS

Regional
Bencana Kekeringan,  32 Ribu Hektar Lahan di Wonogiri Tidak Bisa Ditanami

Bencana Kekeringan, 32 Ribu Hektar Lahan di Wonogiri Tidak Bisa Ditanami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com