Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Helikopter Kapolda Jambi Cidera dan Evakuasi Dilanjut Besok, Bagaimana Peluang Penyintas Bisa Bertahan?

Kompas.com - 20/02/2023, 21:53 WIB
Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

JAMBI, KOMPAS.com - Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono mengalami cidera patah tangan dan korban lainnya luka-luka, namun evakuasi baru dilanjutkan besok, Selasa (21/2/2023).

Di sisi lain, lokasi jatuhnya helikopter Kapolda Jambi ini berada di area yang diselimuti kabut tebal, hujan, dan dingin.

Lantas, bagaimana kemungkinan para penyintas bertahan di situasi seperti ini?

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Deri Mulyadi mengatakan, cuaca dingin bisa memicu hiportemia yang memperparah kondisi kesehatan seseorang.

"Cuaca yang dingin memang bisa menyebabkan hiportemia, yang berpotensi semakin memperparah kondisi kesehatan seseorang,” kata Deri, dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (20/2/2023).

Baca juga: 2 Hari 2 Malam Kapolda Jambi Belum Berhasil Dievakuasi, Kapolri ke Jambi Besok

Deri mengatakan, para korban yang kembali bermalam di hutan malam ini dikhawatirkan akan memengaruhi kesehatannya. Terlebih, korban yang mengalami cidera patah tulang dan luka.

Namun apabila dilihat dari video yang beredar, kondisi terakhir para korban bisa dikatakan stabil dan sadar. Selain itu sudah ada tim medis yang telah melakukan pengobatan.

Dengan demikan, para korban diperkirakan masih bisa bertahan meski evakuasi dilaksanakan malam ini atau besok. Terlebih para penyintas memiliki kemampuan dan pengalaman yang terlatih untuk bertahan di dalam hutan.

“Dengan ilmu dan kemampuan yang mereka miliki, saya yakin jika pun evakuasi harus dilaksanakan besok pagi, mereka masih bisa bertahan," ujarnya.

“Apalagi saat ini kan sudah ada tim kesehatan juga yang turun untuk memberikan penanganan pertama," bebernya.

Deri mengatakan, mengingat Kapolda Jambi mengalami patah tulang, maka saat evakuasi nanti harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan perhitungan.

"Jangan sampai evakuasi yang dilakukan malah semakin memperparah kondisi cidera tulang," terangnya.

Sehingga untuk mengevakuasi Kapolda, tentunya dibutukan alat khusus dan penanganan khusus untuk korban cidera. Apalagi jika korban akan ditarik melalui Helikopter.

"Tapi saya yakin semua tim yang ada di lapangan sudah memperhitungkan semua risiko," katanya.

Baca juga: 7 Heli Gagal Evakuasi Kapolda Jambi dan Rombongan, Penumpang Helikopter Kembali Bermalam

Sementara terkait kondisi tangan Kapolda Jambi yang patah, apakah bisa membuatnya bertahan, menurutnya hal itu tergantung dari patah tulang itu sendiri.

"Tergantung patah tulangnya tertutup atau terbuka. Kalau terbuka termasuk dalam kategori cidera serius yang memang harus segera ditangani," katanya.

Kondisi patah tulang dapat memicu infeksi dan menyebabkan penurunan kondisi kesehatan.

"Baik patah tulang atau luka-luka itu berpotensi untuk infeksi. Jadi treatment yang diberikan harus khusus," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bayi Terpisah Saat Proses Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Proses Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com