Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Sekayu Semarang, Kenangan dan Memorial Karya NH Dini yang Melegenda

Kompas.com - 15/02/2023, 12:17 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal sastrawan legendaris Nurhayati Sri Hardini Siti Sukatin, atau kerap disapa NH Dini.

Sastrawan asal Semarang satu ini memiliki banyak karya yang telah mendunia. Di antaranya, Sebuah Lorong di Kotaku, Padang Ilalang di Belakang Rumah, Sekayu, Gunung Ungaran, Tirai Menurun, Jalan Bandungan, dan masih banyak lagi.

Pasalnya, tidak sedikit karya NH Dini yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa asing.

Baca juga: Mengenang NH Dini, Sastrawan Feminis yang Peduli dengan Pendidikan Anak

Uniknya lagi, sejumlah karya NH Dini itu tidak terlepas dari latar tempat sudut-sudut Kota Semarang. Salah satunya Kampung Sekayu.

Jejak NH Dini di Kampung Sekayu bisa ditengok di rumah berwarna putih, berhalaman luas nan asri, tepatnya di Jalan Sekayu Raya Nomor 348, Kota Semarang.

Saat ini, rumah tua itu ditinggali oleh salah satu saudara NH Dini, Oeti Siti Adiat dan kakak perempuannya.

Oeti, sapaan akrabnya, menuturkan, dulu saat NH Dini masih aktif menulis, dirinya memang kerap mencari inspirasi dari tempat di mana dia tinggal.

Tidak hanya Sekayu, namun juga ada Bandungan, Ungaran, ataupun Ngaliyan.

"Kalau dulu hidupnya memang disini, otomatis terinspirasi dari sini, seperti di buku "Padang Ilalang di Belakang Rumah". Dulu itu memang ada kebun yang liar. Pas hujan, airnya dibiarkan mengalir karena untuk hidup bebek-bebek kami. Kami seringkali memberi makan," tutur Oeti kepada Kompas.com, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Cara Google Doodle Kenang Ulang Tahun NH Dini, Ini Sosoknya..

Setelah menuntaskan sejumlah karya, Oeti menyebut, NH Dini memilih berpindah tempat singgah dari Sekayu ke Eropa lantaran menikah dengan orang Perancis.

Tak lama kemudian, NH Dini terpaksa harus berpisah dengan suaminya dan kembali ke Kota Lumpia, di rumah Sekayu.

Lantara keadaan Sekayu mulai ramai dan dikelilingi pembangunan gedung-gedung besar, NH Dini merasa tidak nyaman. Sehingga, dirinya berpindah lagi ke Ngaliyan, Ungaran, dan terakhir Banyumanik.

"Pada waktu hidup di rumah belakang, dia bisa mendapat inspirasi untuk bercerita sesuatu yang dia inginkan. Tapi ketika ada kegiatan di luar, banyak mesin-mesin kuno yang dipukul jadi buyar," jelas dia.

Selama berpindah di berbagai tempat, Oeti menuturkan, rumah NH Dini selalu dihiasi dengan bunga anggrek, buku-buku, dan tentu pohon yang rindang nan asri.

Bahkan, dirinya dan sang sastrawan itu kerap bertukar anggrek ketika sedang mekar berbunga. "Ya, jadinya merasa kehilangan juga setelah Mbak Dini tidak ada," ungkap Oeti.

Baca juga: Mengenal NH Dini yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com