Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mataram Diminta Waspadai Chikungunya

Kompas.com - 07/02/2023, 18:30 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) Usman Hadi meminta warga mewaspadai penyakit chikungunya yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Albopictus.

Imbauan waspada ini setelah Dinas Kesehatan NTB merilis jumlah kasus suspek chikungunya di Provinsi tersebut mencapai 396 kasus sepanjang Januari ini.

"Meskipun kasus penyakit chikungunya belum ditemukan di Mataram, tapi kita harus waspada," kata Usman di Mataram, Selasa (7/2/2023), dikutip dari Antara.

Baca juga: 442 Kasus Chikungunya Ditemukan di Kota Bima, Tersebar di 5 Kecamatan

Menurut Dinkes NTB, sepanjang 2022 jumlah kasus suspek chikungunya terdeteksi sebanyak 1.675 kasus.

Usman mengatakan gejala chikungunya mirip dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yakni badan demam, pusing, nyeri pada persendian, dan terjadi penurunan trombosit. Namun penurunan trombosit tidak serendah DBD.

Tekait dengan itu, lanjutnya, untuk mencegah chikungunya dan DBD masyarakat diimbau waspada dan peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan menggencarkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Baik chikungunya maupun DBD pencegahannya sama yakni kebersihan lingkungan," kata Usman Hadi.

Menyinggung kasus terakhir DBD di Kota Mataram, Usman mengatakan kasus DBD di Mataram pada Sabtu (4/2/2023) atau minggu ke lima tahun 2023 tercatat 7 kasus. Jumlah itu menurun dibandingkan minggu sebelumnya sebanyak 12 kasus.

"Total kasus DBD selama lima minggu di tahun 2023 tercatat sebanyak 52 kasus dan dua kasus masih dirawat inap," katanya.

Baca juga: Chikungunya Merebak di Ngawi, Dinkes: Ada 4 Desa yang Terjangkit

Usman menambahkan pihaknya berharap kasus DBD bisa terus turun seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dengan kebersihan lingkungan.

Apalagi jika terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu bisa berpotensi munculnya jentik nyamuk penyebab DBD dan chikungunya.

"Kalau hujan terus menerus itu lebih baik karena jentik nyamuk akan terbawa arus," ujar Usman Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Megathrust dan Hubunganya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubunganya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
BNPB Salurkan Bantuan Rp 250 Juta dan Peralatan Penanganan Darurat Banjir Mahakam Ulu

BNPB Salurkan Bantuan Rp 250 Juta dan Peralatan Penanganan Darurat Banjir Mahakam Ulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com